Rabu, 04 Maret 2009

Pejuang negeri buruh



pada satu jaman mungkin jaman itu pernah ada atau hanya legenda saja yang menceritakan keadaan sebuah negeri atau kerajaan yang pada saat itu. dimana kehidupan dalam kerajaan itu jika dilihat sekilas mata sepertinya kerajaan itu makmur, aman dan tentram saja. Padahal jika dilihat dari sudut pandang yang lebih luas lagi kerajaan itu sebenarnya hancur, dalam artian kehidupan masyarakatnya jauh diambang kemakmuran, kemiskinan dan kebodohan melanda disana. Itu dikarenakan oleh petinggi-petinggi kerajaan itu yang rakus akan harta dan tahta saja, mereka berebut akan kekuasaan, padahal jika didepan rakyatnya mereka mengatakan yang indah dan mempesona akan kesejahteraan dan kehidupan yang indah buat masyarakatnya, bahkan jika mereka berbicara di depan umum seolah mereka itulah yang memiliki moral dan etika yang tinggi dengan mengatas namakan mereka adalah orang yang berpendidikan, padahal
sebaliknya merekalah orang yang sebenarnya tidak memiliki moral, mengapa demikian
karena mereka itu dipercaya oleh rakyatnya untuk mensejahteraan mereka, namun dibalik
itu, mereka itulah yang menghancurkan sendi kehidupan dalam kerajaan itu, bagaimana tidak kerajaan yang nampak sejahtera itu didalamnya para rakyatnya malah hidup dalam kesusahan dan kemiskinan, sehingga membuat mereka nekat akhirnya mencari kehidupan yang lebih baik di kerjaan lain, mereka tidak perduli sekalipun mereka harus menjadi kuli, buruh dan babu di kerajaan orang lain, itu karena kehidupan di kerajaannya sendiri tidak mampu memberikan yang terbaik untuk kehidupan mereka. Iming-iming hasil yang diberikan di kerajaan tetangga yang cukup besar hingga mereka rela menjadi pelayan buat orang-orang yang bisa memberikan mereka penghasilan, namun tidak sedikit dari mereka itu malah menjadi korban penjualan oleh para teman mereka sendiri dari kerajaan mereka sendiri, bukan itu

saja mereka malah banyak yang dilecehkan

dan bahkan disiksa hingga cacat seumur

hidup, namun apa perhatiaan yang diberikan

kerajaan mereka tidak ada sama sekali,

padahal mereka adalah orang yang menyubang

pajak yang sangat besar buat para petinggi

kerjaan itu berpesta pora menghamburkan

uang dan harta kerajaan yang sebenarnya

itu milik rakyat. Mereka tidak peduli

walau kerajaan mereka sering di sebut

negara penghasil buruh dan kuli, yang

terpenting buat mereka hanya kedudukan dan

harta. sadar atau tidak mereka para rakyat

itu lah yang memberikan penghidupan buat

petinggi kerajaan itu mereka itu yang

selayaknya menikmati hasil dari jerih

payah mereka, namun sebaliknya mereka

hanya dipandang sebelah mata dan banyak

dari mereka yang hidup kelaparan sedang

para petinggi kerajaan itu menikmati

nikmatnya kehidupan mewah, jalan-jalan

dengan uang kerajaan, naik kereta mewah,

dan menghamburkan harta tanpa peduli

kehidupan para buruh dan kuli yang

memberikan harta itu buat mereka, maka

pantaslah jika kerajaan itu disebut negeri

para buruh, sebuah ironi yang terjadi

dalam kerajaan tersebut dimana mereka yang

berkerja dengan titik keringat mereka

malah mereka hanya jadi penonton, dan

orang lain yang menikmati hasilnya. Apakah

ini yang dinamakan sebuah keadilan ketika

dari rakyat itu kelaparan dan mengambil

sedikit mereka di hukum berat sedang

ketika para petinggi itu berbuat mereka

hanya di hukum dengan hukuman yang sangat

ringan, walau demikian mereka itu seolah

tidak punya rasa malu lagi. Entah kenapa

semua itu bisa terjadi dan berjalan terus

di kerajaan penghasil buruh tersebut.

1 komentar:

Makasih atas kunjungannya