pada satu jaman mungkin jaman itu pernah ada atau hanya legenda saja yang menceritakan keadaan sebuah negeri atau kerajaan yang pada saat itu. dimana kehidupan dalam kerajaan itu jika dilihat sekilas mata sepertinya kerajaan itu makmur, aman dan tentram saja. Padahal jika dilihat dari sudut pandang yang lebih luas lagi kerajaan itu sebenarnya hancur, dalam artian kehidupan masyarakatnya jauh diambang kemakmuran, kemiskinan dan kebodohan melanda disana. Itu dikarenakan oleh petinggi-petinggi kerajaan itu yang rakus akan harta dan tahta saja, mereka berebut akan kekuasaan, padahal jika didepan rakyatnya mereka mengatakan yang indah dan mempesona akan kesejahteraan dan kehidupan yang indah buat masyarakatnya, bahkan jika mereka berbicara di depan umum seolah mereka itulah yang memiliki moral dan etika yang tinggi dengan mengatas namakan mereka adalah orang yang berpendidikan, padahal
sebaliknya merekalah orang yang sebenarnya tidak memiliki moral, mengapa demikian
karena mereka itu dipercaya oleh rakyatnya untuk mensejahteraan mereka, namun dibalik
itu, mereka itulah yang menghancurkan sendi kehidupan dalam kerajaan itu, bagaimana tidak kerajaan yang nampak sejahtera itu didalamnya para rakyatnya malah hidup dalam kesusahan dan kemiskinan, sehingga membuat mereka nekat akhirnya mencari kehidupan yang lebih baik di kerjaan lain, mereka tidak perduli sekalipun mereka harus menjadi kuli, buruh dan babu di kerajaan orang lain, itu karena kehidupan di kerajaannya sendiri tidak mampu memberikan yang terbaik untuk kehidupan mereka. Iming-iming hasil yang diberikan di kerajaan tetangga yang cukup besar hingga mereka rela menjadi pelayan buat orang-orang yang bisa memberikan mereka penghasilan, namun tidak sedikit dari mereka itu malah menjadi korban penjualan oleh para teman mereka sendiri dari kerajaan mereka sendiri, bukan itu
saja mereka malah banyak yang dilecehkan
dan bahkan disiksa hingga cacat seumur
hidup, namun apa perhatiaan yang diberikan
kerajaan mereka tidak ada sama sekali,
padahal mereka adalah orang yang menyubang
pajak yang sangat besar buat para petinggi
kerjaan itu berpesta pora menghamburkan
uang dan harta kerajaan yang sebenarnya
itu milik rakyat. Mereka tidak peduli
walau kerajaan mereka sering di sebut
negara penghasil buruh dan kuli, yang
terpenting buat mereka hanya kedudukan dan
harta. sadar atau tidak mereka para rakyat
itu lah yang memberikan penghidupan buat
petinggi kerajaan itu mereka itu yang
selayaknya menikmati hasil dari jerih
payah mereka, namun sebaliknya mereka
hanya dipandang sebelah mata dan banyak
dari mereka yang hidup kelaparan sedang
para petinggi kerajaan itu menikmati
nikmatnya kehidupan mewah, jalan-jalan
dengan uang kerajaan, naik kereta mewah,
dan menghamburkan harta tanpa peduli
kehidupan para buruh dan kuli yang
memberikan harta itu buat mereka, maka
pantaslah jika kerajaan itu disebut negeri
para buruh, sebuah ironi yang terjadi
dalam kerajaan tersebut dimana mereka yang
berkerja dengan titik keringat mereka
malah mereka hanya jadi penonton, dan
orang lain yang menikmati hasilnya. Apakah
ini yang dinamakan sebuah keadilan ketika
dari rakyat itu kelaparan dan mengambil
sedikit mereka di hukum berat sedang
ketika para petinggi itu berbuat mereka
hanya di hukum dengan hukuman yang sangat
ringan, walau demikian mereka itu seolah
tidak punya rasa malu lagi. Entah kenapa
semua itu bisa terjadi dan berjalan terus
di kerajaan penghasil buruh tersebut.
kacau balau negeriku ini
BalasHapus