Rabu, 30 September 2009

Minal Aidin Walfa Idzin

Kami atas nama Putra Borneo 

Mengucapkan Selamat Idul Fitri

Mohon Maaf Lahir dan Bati

Senin, 03 Agustus 2009

Sekilas Makna Batang Garing

  Hidup, menurut orang Dayak Ngaju yang tinggal di sepanjang sungai Kapuas, Kahayan, Katingan, Rungan, Manuhing dan Mentaya merupakan suatu hasil benturan dua kekuatan. Alam semesta terbentuk karena adanya benturan antara benda-benda langit yang dengan dahsyatnya menyemburkan api-api yang terpercik kemana-mana dan kemudian membentuk alam semesta. Alam itu kemudian terbagi atas alam yang dikuasai oleh Ranying Mahatala Langit dan dunia bawah yang dikuasai oleh Jata atau Tambun. Walaupun terdapat dua mahadewa tersebut, namun pada hakekatnya kedua mahadewa tersebut adalah satu, sebaba Jata sebenarnya tidak lain adalah bayang-bayang dari Ranying Mahatala Langit sendiri. Keduanya berbeda dan memiliki daya hidup serta kekuasaan sendiri-sendiri, tetapi keduanya memebentuk suatu keutuhan kosmis. Jika salah satu dari keduanya dihilangkan maka keseimbangan kosmis akan terganggu. 

  Manusia sendiri tercipta akibat terjadinya benturan berupa perkelahian antara dua ekor enggang, yaitu enggang jantan dan enggang betina yang sedang mencari dan memakan buah dari Pohon Kehidupan atau Batang Garing. Enggang betina mulai bergerak dari bawah pohon sedangkan enggang jantan bergerak dari puncak ke bawah. Ketika kedua enggang bertemu maka perkelahian hebat yang berakhir dengan matinya kedua burung tersebut setelah memporakporandakan Batang Garing. Bagian-bagian dari Batang Garing yang berserakan dan bertebaran dimana-mana kemudian memunculkan berbagai kehidupan termasuk manusia laki-laki dan manusia perempuan. 

  Dari wawasan dasar tentang kosmis tersebut, orang-orang dayak Ngaju menganggap bahwa kosmis ini akan selalu berisikan dua kekuatan yang bisa bertentangan dan berbenturan untuk kemudian membentuk suatu kehidupan baru. Benturan-benturan bukanlah hal yang dianggap menakutkan, sebaliknya dianggap sebagai kesempatan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Karena itu orang-orang Dayak harus selalu bersifat terbuka dan siap menanggung kesulitan-kesulitan yang terjadi, karena benturan-benturan antara kebudayaan dan tata nilai mereka yang lama dengan kebudayaan dan tata bilai baru yang mungkin saja sangat bertentangan dengan kebudayaan dan tata nilai tradisional mereka. Justru dengan memanfaatkan benturan-benturan tersebut orang-orang Dayak akan mampu menyusun suatu tatanan baru yang lebih sesuai dan yang memberikan kehidupan yang lebih baik bagi mereka. 

Batang Garing dan Bagian-bagiannya Sebagai Lambang 

  Pohon Batang Garing berbentuk tombak dan menunjuk ke atas. Pohon ini melambangkan Ranying Mahatala Langit. Bagian bawah pohon yang ditandai oleh adanya guci berisi air suci yang melambangkan Jata atau dunia bawah. Dengan demikian disampaikan pesan bahwa dunia atas dan dunia bawah pada hakikatnya bukanlah dua dunia yang berbeda, tetapi sebenarnya merupakan suatu kesatuan dan saling berhubungan. 

  Dahan-dahan pohon berlekuk sedemikian rupa untuk melambangkan Jata sedangkan daun-daun berbentuk ekor burung enggang. Di sini juga dilambangkan bahwa kesatuan itu tetap dipertahankan. 

  Buah Batang Garing ini, masing-masing terdiri dari tiga yang menghadap ke atas dan tiga yang menghadap ke bawah, melambangkan tiga kelompok besar manusia sebagai keturunan Maharaja Sangiang, Maharaja Sangen, dan Maharaja Nunu. Sekali lagi diingatkan bahwa turunan manusia harus mengarahkan pandangannya bukan hanya ke atas, tetapi juga ke bawah. Dengan kata lain manusia harus menghargai Ranying Mahatala Langit dan Jata secara seimbang. Ditafsirkan menurut pengertian kontemporer, orang Dayak haruslah mampu menjaga keseimbangan antara kepentingan keduniaan dan kepentingan akhirat. 

  Tempat bertumpu Batang Garing adalah Pulau Batu Nindan Tarung yaitu pulau tempat kediaman manusia pertama sebelum manusia diturunkan ke bumi. Di sinilah dulunya nenek moyang manusia, yaitu anak-anak dan cucu Maharaja Bunu hidup, sebelum sebagian dari mereka diturunkan ke bumi ini. Dengan demikian orang-orang Dayak diingatkan bahwa dunia ini adalah tempat tinggal sementara bagi manusia, karena tanah air manusia yang sebenarnya adalah di dunia atas, yaitu di Lawu Tatau. Dengan demikian sekali lagi diingatkan bahwa manusia janganlah terlalu mendewa-dewakan segala sesuatu yang bersifat duniawi. 

  Pada bagian puncak terdapat burung enggang dan matahari yang melambangkan bahwa asal-usul kehidupan ini adalah berasal dari atas. Burung enggang dan matahari merupakan lambang lambang-lambang Ranying Mahatala Langit yang merupakan sumber segala kehidupan. 
disusun oleh : 
Teras Mihing, Ph.D 
Palangkaraya, 15 Juli 1986

Selasa, 12 Mei 2009

remote desktop windows xp

Microsoft menanamkan fitur Remote Desktop pada jajaran produk Windows XP Profesional. Fitur ini cukup membantu. Bayangkan jika seorang sales yang hendak bepergian dalam jangka waktu lama dan ingin mengakses desktop kantor untuk memasukkan sebuah order pesanan misalnya. Dengan fitur ini sang sales cukup melakukan koneksi dari jarah jauh, maka seolah-olah dia sudah berada di lingkungan desktop kantor. Fitur remote desktop selalu melibatkan lebih dari satu buah node atau komputer, dimana node yang pertama bertindak sebagai host sedangkan node yang lainnya bertindak sebagai guest.
Kita mulai dengan melakukan konfigurasi di node yang bertindak sebagai host.
1.Klik menu start, klik kanan mouse pada shortcut My Computer, klik Properties…

2. Klik tab Remote, aktifkan opsi Remote Assistan ceinvitations to be sent from this computer.

3. Aktifkan juga opsi Allow users to connect remotely to this computer, klik Ok.


4. Selanjutnya, klik tombol menu start, Control Panel.


5. Saat jendela Control Panel terbuka, klik Security Center.
6. Lanjutkan dengan meng-klik Windows Firewall.





7. Pilih tab Exceptions dan pastikan opsi Remote Desktop dalam keadaan aktif, klik Ok.
8. Selanjutnya, kita akan menginstall Internet Information System (IIS), dari tombol menu start, klik Control Panel, pilih opsi Add or Remove Programs.

9. Klik icon Add/Remove Windows Components yang terletak di bagian kiri jendela.

10. Saat jendela Windows Components Wizard terbuka, aktifkan opsi Internet Information Service (IIS), klik tombol Details.


11. Arahkan kursor ke World Wide Web Server dan aktifkan opsi ini. Lanjutkan dengan meng-klik tombol Details.
12.Aktifkan opsi Remote Desktop Web Connection, klik tombol Ok, klik Ok kembali.
13. Lanjutkan dengan menekan button Next. Windows akan menginstall dan mengkonfigurasi sesuai dengan pilihan kita. Masukkan CD Windows XP Installer jika diminta.
14. Setelah proses instalasi dan konfigurasi berakhir, klik tombol Finish.
15. Sekarang kita cek apakah IIS telah berjalan. Klik menu start, Control Panel, klik Performance and Maintenance.
16. Klik Administrative Tools, klik Internet 
Information Services.

17. Saat jendela Internet Information Service terbuka, klik ganda pada icon komputer di panel kiri.
18.Klik ganda Web Sites, klik kanan Default Web Site, klik Start.
Langkah berikutnya adalah mengkonfigurasi 
pada komputer yang bertindak sebagai guest.
1. Dari menu start, klik All Programs, Accessories,
Communications, Remote Desktop Connection.

2. Masukkan alamat IP atau nama komputer yang
bertindak sebagai host, klik Connect.
3. Jika sukses, kita akan diminta untuk memasukkan
user name dan password. Setelah user name
dan password dimasukkan klik tombol Ok atau
tekan Enter.
4. Sekarang kita telah memasuki lingkungan
desktop di komputer host. Kita dapat bekerja
layaknya dalam lingkungan lokal.
5. Untuk menghentikan koneksi, klik tombol
start, klik tombol Disconnect.
6. Klik Disconnect saat diminta konfirmasi oleh system.
Jika komputer guest anda memakai Windows 
dengan versi sebelum XP semisal Windows 98
atau Windows 2000, kita dapat memanfaatkan
web browser untuk melakukan koneksi jarak
jauh dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Buka browser Internet Explorer. Sampai
dengan artikel ini ditulis, remote Desktop tidak
kompatibel dengan browser lain seperti FireFox
ataupun Opera.

2. Ketik url 
http://nama_komputer_host/tsweb,
tekan Enter. Nama_komputer_host dapat diganti
dengan IP address dari komputer host.
3. Bila system meminta konfirmasi untuk Instalasi
ActiveX di komputer anda, pilih Install untuk di
lingkungan XP atau tekan tombol Yes untuk
pengguna Windows 98 atau Windows 2000.
4. Masukkan nama komputer host dan user name,
klik Connect
5. Jika koneksi sukses, maka kita segera dapat
bekerja secara remote via browser.
Untuk koneksi jarak jauh via internet, sangat
disarankan untuk menggunakan VPN sehingga
keamanan lalu lintas data lebih terjamin.
Setting Cepat Remote Desktop untuk Mengakses Komputer dari Jarak Jauh



Remote Desktop adalah salah satu dari sekian banyak program yang difungsikan sebagai penyedia akses ke komputer lewat jaringan. Microsoft menyediakan program ini untuk me-manage komputer berbasis Microsoft Windows. Dengan program ini Anda dapat terhubung dengan komputer di kantor Anda dari rumah Anda. Anda bisa mengakses program, file dan resource di jaringan LAN seolah Anda benar-benar berada di depan komputer kantor.


Agar proses Remote Desktop bisa berjalan, Anda perlu mempersiapkan tiga hal sebagai berikut:
Komputer yang Akan anda akses dari jarak jauh harus diinstall Windows XP Professional atau ke atas. Komputer ini juga harus berada dalam jangkauan jaringan network yang memperbolehkan akses koneksi dengan Remote Desktop. Komputer ini selanjutnya disebut sebagai Host.
Komputer yang akan Anda gunakan sebagai sarana remote komputer Host harus berjalan di atas Windows 95 ke atas. Komputer ini juga harus memiliki Software Remote Desktop Connection Client. Komputer ini selanjutnya disebut sebagai Klien.
Kedua komputer harus terhubung dengan salah satu dari jaringan: Internet via koneksi VPN atau jaringan LAN lokal

Catatan:
- Jika Anda kedua komputer tidak saling tehubung dengan VPN, Anda perlu mengetahui IP Address komputer Host serta Computer Name.
- Ingat, komputer Host atau komputer yang akan Anda remote harus memakai Windows XP Professional ke atas. Windows XP Home Edition belum mendukung komputer sebagai Host Remote Desktop.

Untuk men-setting Remote Desktop, mulai dari komputer Host. Disini saya misalkan dengan komputer kantor Anda.

Pastikan Anda login sebagai user yang memiliki level akses Administrator
1. Klik Start > Control Panel seperti gambar di bawah. Jika Control Panel Anda masih menggunakan tampilan Category View, agar lebih mudah mengikuti ulasan ini saya sarankan Anda untuk mengganti tampilan ke Classic View dengan meng klik tombol “Switch to Classic View” di sisi kiri Control Panel.
2. Dobel Klik System



3.Klik pada tab “Remote”, pilih cek boks “Allow users to connect remotely to this computer” kemudian klik OK
Selanjutnya, pastikan Anda telah menset Firewall Windows untuk memperkenankan pengecualian (Exceptions) dengan langkah berikut ini:
1.Pada Control Panel > Dobel klik ikon Windows Firewall


2.Pastikan cek boks “Don’t allow exceptions” dalam kondisi terpilih
3. Klik pada tab Exceptions, pastikan cek boks “Remote Desktop” terpilih.
4. Klik OK, kemudian tutup jendela Security Center.
Sekarang Komputer Host Anda sudah siap untuk menerima Remote Access

Selanjutnya Anda perlu memberi nama komputer Host Anda dengan langkah berikut:
1. Pada Control Panel, dobel klik pada ikon System, masuk pada tab Computer Name
2. Tulis Nama Lengkap untuk komputer, klik OK.
3. Tutup Control Panel
4. Biarkan komputer ini tetap hidup, dan pastikan agar tetap terhubung pada jaringan perusahaan dengan akses internet.

Sekarang Anda bisa melakukan akses ke komputer Host ini dari komputer manapun yang terhubung dengan koneksi internet atau jaringan Local Area Network. Ikuti panduannya di sini.





Kamis, 02 April 2009

# E-mail dari Rasulullah #

Aug 12, '08 2:50 AM
for everyone


Malam sudah cukup larut, namun mata ini masih tak bisa terpejam. Semua tugas-tugas kantor yang kubawa pulang sudah selesai, tak lupa kusediakan setengah jam sebelum pukul 23.00 untuk membalas beberapa email yang baru sempat terbaca malam ini. Nyaris saja kupilih menu "shut down" setelah sebelumnya menutup semua jendela di layar komputer, tiba-tiba muncul alert yahoo masuknya email baru. "You have 1 new message(s)...". Seperti biasanya, aku selalu tersenyum setiap kali alert itu muncul, karena sudah bisa diduga, email itu datang dari orang-orang, sahabat, saudara, kerabat, intinya, aku selalu senang menunggu kabar melalui email dari mereka. Tapi yang ini ... Ooopss ... ini pasti main-main ... disitu tertulis "From: Muhammad Rasul Allah"

Walaupun sudah seringkali menerima junkmail atau beraneka spam, namun kali ini aku tidak menganggapnya sebagai email sampah atau orang sedang main-main denganku. Maklum, meski selama ini sering sekali teman-teman yang "ngerjain", tapi kali ini, sekonyol-konyolnya teman-teman sudah pasti tidak ada yang berani mengatasnamakan Rasulullah Saw. Maka dengan hati-hati, kuraih mouse-ku dan ... klik ...

"Salam sejahtera saudaraku, bagaimana khabar imanmu hari ini ...
Kebaikan apa yang sudah kau perbuat hari ini, sebanyak apa perbuatan dosamu hari ini ..."

Aku tersentak ... degub didada semakin keras, sedetik kemudian, ritmenya terus meningkat cepat. Kuhela nafas dalam-dalam untuk melegakan rongga dada yang serasa ditohok teramat keras hingga menyesakkan. Tiga pertanyaan awal dari "Rasulullah" itu membuatku menahan nafas sementara otakku berputar mencari dan memilih kata untuk siap-siap me-reply email tersebut. Barisan kalimat "Rasulullah" belum selesai, tapi rasanya terlalu berat untuk melanjutkannya. Antara takut dan penasaran bergelut hingga akhirnya kuputuskan untuk membacanya lagi.

"Cinta seorang ummat kepada Rasulnya, harus tercermin dalam setiap perilakunya. Tidak memilih tempat, waktu dan keadaan. Karena aku, akan selalu mencintai ummatku, tak kenal lelah. Masihkah kau mencintaiku hari ini?"

Air menetes membasahi pipiku, semakin kuteruskan membaca kalimat-kalimatnya, semakin deras air yang keluar dari sudut mataku.

"Pengorbanan seorang ummat terhadap agamanya, jangan pernah berhenti sebelum Allah menghendaki untuk berhenti. Dan kau tahu, kehendak untuk berhenti memberikan pengorbanan itu, biasanya seiring dengan perintah yang diberikan-Nya kepada Izrail untuk menghentikan semua aktifitas manusia. Sampai detik ini, pernahkah kau berkorban untuk Allah?".

Kusorot ketengah halaman ....

"Sebagai Ayah, aku contohkan kepada ummatku untuk menyayangi anak-anak mereka dengan penuh kasih. Kuajari juga bagaimana mencintai istri-istri tanpa sedikit melukai perasaannya, sehingga kudapati istri-istriku teramat mencintaiku atas nama Allah. Aku tidak pernah merasakan memiliki orangtua seperti kebanyakan ummatku, tapi kepada orang-orang yang lebih tua, aku sangat menghormati, kepada yang muda, aku mencintai mereka. Sudahkah hari ini kau mencium mesra dan membelai lembut anak-anakmu seperti yang kulakukan terhadap Fatimah? Masihkah panggilan sayang dan hangat menghiasi hari-harimu bersama istrimu? Sudahkah juga kau menjadi pemimpin yang baik untuk keluargamu, seperti aku mencontohkannya langsung terhadap keluargaku".

Satu hentakkan pagedown lagi ...

"Aku telah memberi contoh bagaimana berkasih sayang kepada sesama mukmin, bersikap arif dan bijak namun tegas kepada manusia dari golongan lainnya, termasuk menghormati keberadaan makhluk lain dimuka bumi. Saudaraku ..."

Cukup sudah. Aku tak lagi sanggup meneruskan rentetan kalimatnya hingga habis. Masih tersisa panjang isi email dari Rasulullah, namun baru yang sedikit ini saja, aku merasa tidak kuat. Aku tidak sanggup meneruskan semuanya karena sepertinya Rasulullah sangat tahu semua kesalahan dan kekuranganku, dan jika kulanjutkan hingga habis, yang pasti semuanya tentang aku, tentang semua kesalahan dan dosa-dosaku.

Kuhela nafas panjang berkali-kali, tapi justru semain sesak. Tiba-tiba pandanganku menjadi gelap, entah apa yang terjadi. Sudah tibakah waktuku? Padahal aku belum sempat me-reply email Rasulullah itu untuk memberitahukan kepada beliau bahwa aku tidak akan menjawab semua emailku dengan kata-kata. Karena aku yakin, Rasul lebih senang aku memperbaiki semua kesalahanku hari ini dan hari-hari sebelumnya, dari pada harus bermanis-manis mengumbar kata memikat hati, yang biasanya tak berketerusan dengan amal yang nyata.

Pandanganku kini benar-benar gelap, pekat sampai tak ada lagi yang bisa terlihat. Hingga ... nit... nit... alarm jam tanganku berbunyi. 00.00 WIB. Ah, kulirik komputerku, kosong, kucari-cari email dari Rasulullah di inbox-ku. Tidak ada. Astaghfirullaah, mungkinkah Rasulullah manusia mulia itu mau mengirimi ummatnya yang belum benar-benar mencintainya ini sebuah email? Ternyata aku hanya bermimpi, mungkin mimpi yang berangkat dari kerinduanku akan bertemu Rasul Allah. Tapi aku merasa berdosa telah bermimpi seperti ini. Tinggal kini, kumohon ampunan kepada Allah atas kelancangan mimpiku. Wallahu 'a'lam bishshowaab (Bayu Gautama)

Selasa, 31 Maret 2009

Hukum Tentang Zodiak

Ramalan Anda minggu ini:
Zodiak: Aquarius
Pekerjaan: Mulai menjalankan pekerjaan yang tertunda.
Asmara: Patah semangat dan jenuh.
Keuangan: Rezeki yang diperoleh ternyata tidak sebanding dengan usaha yang anda lakukan.


Ukhti muslimah yang semoga dicintai oleh Allah, tulisan kami di atas sama sekali bukan bermaksud untuk menjadikan website ini sebagai website ramalan bintang, akan tetapi tulisan di atas merupakan kutipan dari sebuah website yang berisi tentang ramalan-ramalan nasib seseorang berdasarkan zodiak. Ya, ramalan zodiak atau yang biasa dikenal dengan ramalan bintang sudah menjadi “gaya hidup” modern anak muda sekarang. Terlebih khusus lagi bagi para pemudi (bahkan muslimah). Namun, alangkah baiknya apabila kita meninjau ramalan bintang ini berdasarkan syariat islam.


Ramalan Bintang Termasuk Ilmu Nujum/Perbintangan

Zodiak adalah tanda bintang seseorang yang didasarkan pada posisi matahari terhadap rasi bintang ketika orang tersebut dilahirkan. Zodiak yang dikenal sebagai lambang astrologi terdiri dari 12 rasi bintang (Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius dan Pisces). Zodiak ini biasa digunakan sebagai ramalan nasib seseorang, yaitu suatu ramalan yang didasarkan pada kedudukan benda-benda tata surya di dalam zodiak (disarikan dari website Wikipedia). Dalam islam, zodiak termasuk ke dalam ilmu nujum/Perbintangan.

Ramalan Bintang Adalah Sihir

Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yang mempelajari ilmu nujum berarti ia telah mempelajari cabang dari ilmu sihir, apabila bertambah ilmu nujumnya maka bertambah pulalah ilmu sihirnya.” (HR Ahmad dengan sanad hasan). Hadits ini dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa ilmu nujum (yang termasuk dalam hal ini adalah ramalan bintang) merupakan bagian dari sihir. Bahkan Rasulullah menyatakan bahwa apabila ilmu nujumnya itu bertambah, maka hal ini berarti bertambah pula ilmu sihir yang dipelajari orang tersebut. Sedangkan hukum sihir itu sendiri adalah haram dan termasuk kekafiran, sebagaimana Allah berfirman yang artinya: “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir).” (Qs. Al Baqarah: 102)

Ramalan Bintang = Mengetahui Hal yang Gaib

Seseorang yang mempercayai ramalan bintang, secara langsung maupun tidak langsung menyatakan bahwa ada zat selain Allah yang mengetahui perkara gaib. Padahal Allah telah menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa tidak ada yang mengetahui perkara yang gaib kecuali Dia. Allah berfirman yang artinya: “Katakanlah: Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah.” (Qs. An Naml: 65). Dalam ayat lain, Allah menegaskan bahwa tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan terjadi besok, sebagaimana firmanNya yang artinya “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Qs. Luqman: 34). Klaim bahwa ada yang mengetahui ilmu gaib selain Allah adalah kekafiran yang mengeluarkan dari islam.

Ramalan Bintang = Ramalan Dukun

Setiap orang yang menyatakan bahwa ia mengetahui hal yang gaib, maka pada hakikatnya ia adalah dukun. Baik dia itu tukang ramal, paranormal, ahli nujum dan lain-lain. (Mutiara Faidah Kitab Tauhid, Ust Abu Isa Hafizhohullah) Oleh karena itu, ramalan yang didapatkan melalui zodiak sama saja dengan ramalan dukun. Hukum membaca ramalan bintang disamakan dengan hukum mendatangi dukun. (Kesimpulan dari penjelasan Syeikh Shalih bin Abdul Aziz Alu syaikh dalam kitab At-Tamhid).

Hukum Membaca Ramalan Bintang

Orang yang membaca ramalan bintang/zodiak baik itu di majalah, koran, website, melihat di TV ataupun mendengarnya di radio memiliki rincian hukum seperti hukum orang yang mendatangi dukun, yaitu sebagai berikut:

Jika ia membaca zodiak, meskipun ia tidak membenarkan ramalan tersebut. maka hukumnya adalah haram, sholatnya tidak diterima selama 40 hari. Dalilnya adalah “Barangsiapa yang mendatangi peramal, lalu menanyakan kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari.” (HR. Muslim)

Jika ia membaca zodiak kemudian membenarkan ramalan zodiak tersebut, maka ia telah kufur terhadap ajaran Muhammad Shallahu alaihi wasallam. Rasulullah bersabda “Barang siapa yang mendatangi tukang ramal atau dukun, lalu mempercayai apa yang diucapkannya, maka ia telah kufur dengan wahyu yang diturunkan kepada Muhammad Shallahu alaihi wasallam.” (Hadits sahih Riwayat Imam Ahmad dan Hakim).

Jika ia membaca zodiak dengan tujuan untuk dibantah, dijelaskan dan diingkari tentang kesyirikannya, maka hukumnya terkadang dituntut bahkan wajib. (disarikan dari kitab Tamhid karya Syeikh Shalih bin Abdul Aziz Alu syaikh dan Qaulul Mufid karya Syeikh Utsaimin dengan sedikit perubahan).

Shio, Fengshui, dan Kartu Tarot

Di zaman modern sekarang ini tidak hanya zodiak yang digunakan sebagai sarana untuk meramal nasib. Seiring dengan berkembangnya zaman, ramalan-ramalan nasib dalam bentuk lain yang berasal dari luar pun mulai masuk ke dalam Indonesia. Di antara ramalan-ramalan modern impor lainnya yang berkembang dan marak di Indonesia adalah Shio, Fengshui (keduanya berasal dari Cina) dan kartu Tarot (yang berasal dari Italia dan masih sangat populer di Eropa). Kesemua hal ini hukumnya sama dengan ramalan zodiak.

Nasib Baik dan Nasib Buruk

Ukhti muslimah yang semoga dicintai oleh Allah, jika ukhti renungkan, maka sesungguhnya orang-orang yang mencari tahu ramalan nasib mereka, tidak lain dan tidak bukan dikarenakan mereka menginginkan nasib yang baik dan terhindar dari nasib yang buruk. Akan tetapi, satu hal yang perlu kita cam dan yakinkan di dalam hati-hati kita, bahwa segala hal yang baik dan buruk telah Allah takdirkan 50 ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi, sebagaimana Nabi bersabda “Allah telah menuliskan takdir seluruh makhluk 50 ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi.” (HR. Muslim). Hanya Allah yang tahu nasib kita. Yang dapat kita lakukan adalah berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan hal yang baik dan terhindar dari hal yang buruk, selebihnya kita serahkan semua hanya kepada Allah. Allah berfirman yang artinya “Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (Qs. Ath Thalaq: 3). Terakhir, ingatlah, bahwa semua yang Allah tentukan bagi kita adalah baik meskipun di mata kita hal tersebut adalah buruk. Allah berfirman yang artinya “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Qs. Al-Baqarah: 216). Berbaik sangkalah kepada Allah bahwa apabila kita mendapatkan suatu hal yang buruk, maka pasti ada kebaikan dan hikmah di balik itu semua. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih dan Maha Adil terhadap hamba-hambaNya.

***

Penulis: Abu ‘Uzair Boris Tanesia
Muroja’ah: Ust Ahmad Daniel, Lc.
(Alumni Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia. Sekarang dosen di STDI Imam Syafi’i Jember)
Artikel www.muslimah.or.id

Rabu, 04 Maret 2009

Pejuang negeri buruh



pada satu jaman mungkin jaman itu pernah ada atau hanya legenda saja yang menceritakan keadaan sebuah negeri atau kerajaan yang pada saat itu. dimana kehidupan dalam kerajaan itu jika dilihat sekilas mata sepertinya kerajaan itu makmur, aman dan tentram saja. Padahal jika dilihat dari sudut pandang yang lebih luas lagi kerajaan itu sebenarnya hancur, dalam artian kehidupan masyarakatnya jauh diambang kemakmuran, kemiskinan dan kebodohan melanda disana. Itu dikarenakan oleh petinggi-petinggi kerajaan itu yang rakus akan harta dan tahta saja, mereka berebut akan kekuasaan, padahal jika didepan rakyatnya mereka mengatakan yang indah dan mempesona akan kesejahteraan dan kehidupan yang indah buat masyarakatnya, bahkan jika mereka berbicara di depan umum seolah mereka itulah yang memiliki moral dan etika yang tinggi dengan mengatas namakan mereka adalah orang yang berpendidikan, padahal
sebaliknya merekalah orang yang sebenarnya tidak memiliki moral, mengapa demikian
karena mereka itu dipercaya oleh rakyatnya untuk mensejahteraan mereka, namun dibalik
itu, mereka itulah yang menghancurkan sendi kehidupan dalam kerajaan itu, bagaimana tidak kerajaan yang nampak sejahtera itu didalamnya para rakyatnya malah hidup dalam kesusahan dan kemiskinan, sehingga membuat mereka nekat akhirnya mencari kehidupan yang lebih baik di kerjaan lain, mereka tidak perduli sekalipun mereka harus menjadi kuli, buruh dan babu di kerajaan orang lain, itu karena kehidupan di kerajaannya sendiri tidak mampu memberikan yang terbaik untuk kehidupan mereka. Iming-iming hasil yang diberikan di kerajaan tetangga yang cukup besar hingga mereka rela menjadi pelayan buat orang-orang yang bisa memberikan mereka penghasilan, namun tidak sedikit dari mereka itu malah menjadi korban penjualan oleh para teman mereka sendiri dari kerajaan mereka sendiri, bukan itu

saja mereka malah banyak yang dilecehkan

dan bahkan disiksa hingga cacat seumur

hidup, namun apa perhatiaan yang diberikan

kerajaan mereka tidak ada sama sekali,

padahal mereka adalah orang yang menyubang

pajak yang sangat besar buat para petinggi

kerjaan itu berpesta pora menghamburkan

uang dan harta kerajaan yang sebenarnya

itu milik rakyat. Mereka tidak peduli

walau kerajaan mereka sering di sebut

negara penghasil buruh dan kuli, yang

terpenting buat mereka hanya kedudukan dan

harta. sadar atau tidak mereka para rakyat

itu lah yang memberikan penghidupan buat

petinggi kerajaan itu mereka itu yang

selayaknya menikmati hasil dari jerih

payah mereka, namun sebaliknya mereka

hanya dipandang sebelah mata dan banyak

dari mereka yang hidup kelaparan sedang

para petinggi kerajaan itu menikmati

nikmatnya kehidupan mewah, jalan-jalan

dengan uang kerajaan, naik kereta mewah,

dan menghamburkan harta tanpa peduli

kehidupan para buruh dan kuli yang

memberikan harta itu buat mereka, maka

pantaslah jika kerajaan itu disebut negeri

para buruh, sebuah ironi yang terjadi

dalam kerajaan tersebut dimana mereka yang

berkerja dengan titik keringat mereka

malah mereka hanya jadi penonton, dan

orang lain yang menikmati hasilnya. Apakah

ini yang dinamakan sebuah keadilan ketika

dari rakyat itu kelaparan dan mengambil

sedikit mereka di hukum berat sedang

ketika para petinggi itu berbuat mereka

hanya di hukum dengan hukuman yang sangat

ringan, walau demikian mereka itu seolah

tidak punya rasa malu lagi. Entah kenapa

semua itu bisa terjadi dan berjalan terus

di kerajaan penghasil buruh tersebut.

Rabu, 25 Februari 2009

Ihklas

Sebuah kata yang sangat mudah untuk mengucapkannya, sadar atau tidak.
ikhlas sebenarnya adalah sebuah kalimat yang begitu singkat namun dalam penerjemahan dan aplikasinya sangatlah luas, sehingga penilaian akan kata ini begitu sulit, sampai ada sebagian orang berkata penilaiannya hanya dapat diketahui oleh pribadi yang mengucapkannya dan Tuhan saja,
 ikhlas butuh waktu untuk memahaminya....butuh kesabaran,tabah dan tawakal.
terkadang memang ada perlawanan dihati ketika kita mencoba merasa ikhlas....hati akan berontak,tapi saat itulah kita diuji apakah kita ikhlas menjalaninya,menghadapinya.....apakah kita bisa memendam rasa marah dan mengeluarkan apa kata hati kita yaitu ikhlas tadi.
mendekatkan diri ke Tuhan seperti sering mendengar ceramah di masjid juga akan memperkuat iman dan rasa ikhlas sejalan dengan siapa kita bergaul,berinteraksi dalam menjabarkan/melaksanakan ikhlas.
Ikhlas mungkin dapat kita miliki dengan cara belajar dan menyerahkan semua hanya kepadaNya saja,
“Harga sebuah keikhlasan itu sebenarnya hanya Tuhan yang memilikinya” sedang kita manusia hanya bisa mengira, keikhlasan bisa kita lihat pada sebuah contoh yaitu orang tua kita (Ibu) dari saat dia mengandung hingga merawat kita, tanpa ada pamrih apapun juga. Semoga kita mampu mengaplikasikan Ikhlas ini dalam keseharian kita, karena ikhlas adalah sebuah perbuatan yang lahir tanpa mengharapkan apa pun sebagai imbalannya kecuali ridho dari Illahi saja, bukan dari makhluk, karena ketika kita masih berharap sesuatu selain dari Tuhan, maka hal itu bukan termasuk dalam ikhlas namun masih mengharapkan pamrih, ikhlas adalah perbuatan yang sangat sulit di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari kita, hanya satu cara agar kita bisa melaksanakannya terus belajar dan berdoa agar kita mampu di berikan kekuatan untuk bisa menerima sesuatu itu tanpa pamrih kecuali ridho Illahi saja.

Selasa, 24 Februari 2009

MAKNA KETULUSAN


Satu hal yang mungkin sudah terlupakan. Padahal ketulusan adalah satu hal penting yang mewarnai kehidupan kita. Dalam setiap tindakan, tingkah laku kita baik vertikal maupun horisontal. Perbuatan yang dilakukan lebih sering diiringi dengan harapan supaya orang lain berbuat hal yang sama kepada kita. Sedikit orang yang berbuat karena ia benar-benar ingin berbuat. Hubungan timbal balik atau juga hukum apabila maka dalam istilah matematikanya dikenal dengan istilah implikasi, lebih banyak mempengaruhi tindakan seseorang. Apabila si A baik maka aku juga harus baik. Apabila si B tidak mau membantu maka aku juga tidak mau menolong. 

Ingatkah kapan terakhir kali kita melakukan sesuatu dengan ikhlas tanpa ada embel-embel atau pun udang dibalik batu ? Adakah perbuatan yang kita lakukan yang berasal dari dorongan hati nurani yang penuh keikhlasan tanpa mengharap imbalan ? Marilah kita mengingat kembali makna dari ketulusan yang sudah mulai terlupakan. Ketulusan sepadan dengan ikhlas, rela ataupun ridho. Ketika seorang sahabat pernah bertanya pada Nabi tentang makna dan hakikat ketulusan, atau yang lazim disebut pula keikhlasan. Saat itu Nabi sall-Allahu 'alaihi wasallam tidak langsung menjawabnya, melainkan berjanji untuk menanyakannya terlebih dahulu pada Malaikat Utama, Jibril 'alaihis salam. Jibril yang ditanya oleh Nabi (Sall-Allahu 'alaihi wasallam) akan makna ketulusan ini pun, tidak berani langsung menjawabnya, dan berkata bahwa ia akan menanyakannya pada Mikail 'alaihissalam. Demikian pula Mikail pun tak berani langsung menjawabnya, dan terus bertanya kepada 'Izrail 'alaihissalam. Dan 'Izrail pun bertanya pada Israfil 'alaihissalam, hingga yang terakhir ini pun tak mampu menjawab langsung, dan menanyakannya langsung pada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Apakah jawaban Allah? "Huwa sirru min asraarii" "Dia (Ketulusan) adalah suatu rahasia di antara rahasia-rahasia-Ku". Ya, suatu rahasia antara Ia SWT dengan hamba-Nya....

Yah...tak ada yang bisa menjelaskan makna yang ada dalam ketulusan kecuali ketulusan seorang hamba pada Sang Khalik karena ketulusan bukan suatu hal yang dapat didiskusikan ataupun hanya diuraikan dengan kata-kata indah, namun harus dirasakan secara langsung. Ketulusan kita dalam beribadah pada Allah, ketulusan dalam menghadapi cobaan dari Allah dan lain hal yang bila disebutkan bahkan berlembar-lembar tulisan ini pun tak akan pernah habis. 

Dalam QS. 76:9, "....hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih." Bila kita dapat menjalani hidup seperti kutipan ayat tersebut, ketenangan dan kedamaian akan labih dapat kita rasakan. Karena tanpa ketulusan terkadang perbuatan yang kita lakukan hanya akan menimbulkan rasa benci dan dendam. Harga dari ketulusan bukanlah kita yang menilai namun merupakan rahasia sang Khalik dan diri kita sendiri.

Keringnya oase ketulusan dalam kehidupan telah nampak. Padahal sejak dalam kandungan kita sudah diajari tentang ketulusan. Namun makna itu luntur seiring dengan berjalannya waktu. Ketulusan dalam berinteraksi dengan sesama manusia."Bila semua sudah ada dalam ketulusan dan kesejatian,
maka untuk apa lagi kita harus berduka..., hanya kepda
4JJI kita menggantungkan segalanya."

Selasa, 17 Februari 2009

Hikmah Kematian

Kehidupan berlangsung tanpa disadari dari detik ke detik. Apakah anda
tidak menyadari bahwa hari-hari yang anda lewati justru semakin
mendekatkan anda kepada kematian sebagaimana juga yang berlaku bagi
orang lain?

Seperti yang tercantum dalam ayat "Tiap-tiap yang berjiwa akan
merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. "
(QS. 29:57) tiap orang yang pernah hidup di muka bumi ini ditakdirkan
untuk mati. Tanpa kecuali, mereka semua akan mati, tiap orang. Saat
ini, kita tidak pernah menemukan jejak orang-orang yang telah
meninggal dunia. Mereka yang saat ini masih hidup dan mereka yang
akan hidup juga akan menghadapi kematian pada hari yang telah
ditentukan. Walaupun demikian, masyarakat pada umumnya cenderung
melihat kematian sebagai suatu peristiwa yang terjadi secara
kebetulan saja.

Coba renungkan seorang bayi yang baru saja membuka matanya di dunia
ini dengan seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut. Keduanya
sama sekali tidak berkuasa terhadap kelahiran dan kematian mereka.
Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk memberikan nafas bagi kehidupan
atau untuk mengambilnya.

Semua makhluk hidup akan hidup sampai suatu hari yang telah
ditentukan dan kemudian mati; Allah menjelaskan dalam Quran tentang
prilaku manusia pada umumnya terhadap kematian dalam ayat berikut ini:

Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka
sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan
dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang
nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."
(QS. 62:8)

Kebanyakan orang menghindari untuk berpikir tentang kematian. Dalam
kehidupan modern ini, seseorang biasanya menyibukkan dirinya dengan
hal-hal yang sangat bertolak belakang [dengan kematian]; mereka
berpikir tentang: di mana mereka akan kuliah, di perusahaan mana
mereka akan bekerja, baju apa yang akan mereka gunakan besok pagi,
apa yang akan dimasak untuk makan malam nanti, hal-hal ini merupakan
persoalan-persoalan penting yang sering kita pikirkan. Kehidupan
diartikan sebagai sebuah proses kebiasaan yang dilakukan sehari-hari.
Pembicaraan tentang kematian sering dicela oleh mereka yang merasa
tidak nyaman mendengarnya. Mereka menganggap bahwa kematian hanya
akan terjadi ketika seseorang telah lanjut usia, seseorang tidak
ingin memikirkan tentang kematian dirinya yang tidak menyenangkannya
ini. Sekalipun begitu ingatlah selalu, tidak ada yang menjamin bahwa
seseorang akan hidup dalam satu jam berikutnya. Tiap hari, orang-
orang menyaksikan kematian orang lain di sekitarnya tetapi tidak
memikirkan tentang hari ketika orang lain menyaksikan kematian
dirinya. Ia tidak mengira bahwa kematian itu sedang menunggunya!



Ketika kematian dialami oleh seorang manusia, semua "kenyataan" dalam
hidup tiba-tiba lenyap. Tidak ada lagi kenangan akan "hari-hari
indah" di dunia ini. Renungkanlah segala sesuatu yang anda dapat
lakukan saat ini: anda dapat mengedipkan mata anda, menggerakkan
badan anda, berbicara, tertawa; semua ini merupakan fungsi tubuh
anda. Sekarang renungkan bagaimana keadaan dan bentuk tubuh anda
setelah anda mati nanti.

Dimulai saat anda menghembuskan napas untuk yang terakhir kalinya,
anda tidak ada apa-apanya lagi selain "seonggok daging". Tubuh anda
yang diam dan terbujur kaku, akan dibawa ke kamar mayat. Di sana, ia
akan dimandikan untuk yang terakhir kalinya. Dengan dibungkus kain
kafan, jenazah anda akan di bawa ke kuburan dalam sebuah peti mati.
Sesudah jenazah anda dimasukkan ke dalam liang lahat, maka tanah akan
menutupi anda. Ini adalah kesudahan cerita anda. Mulai saat ini, anda
hanyalah seseorang yang namanya terukir pada batu nisan di kuburan.

Selama bulan-bulan atau tahun-tahun pertama, kuburan anda sering
dikunjungi. Seiring dengan berlalunya waktu, hanya sedikit orang yang
datang. Beberapa tahun kemudian, tidak seorang pun yang datang
mengunjungi.

Sementara itu, keluarga dekat anda akan mengalami kehidupan yang
berbeda yang disebabkan oleh kematian anda. Di rumah, ruang dan
tempat tidur anda akan kosong. Setelah pemakaman, sebagian barang-
barang milik anda akan disimpan di rumah: baju, sepatu, dan lain-lain
yang dulu menjadi milik anda akan diberikan kepada mereka yang
memerlukannya. Berkas-berkas anda di kantor akan dibuang atau
diarsipkan. Selama tahun-tahun pertama, beberapa orang masih
berkabung akan kepergian anda. Namun, waktu akan mempengaruhi ingatan-
ingatan mereka terhadap masa lalu. Empat atau lima dasawarsa
kemudian, hanya sedikit orang saja yang masih mengenang anda. Tak
lama lagi, generasi baru muncul dan tidak seorang pun dari generasi
anda yang masih hidup di muka bumi ini. Apakah anda diingat orang
atau tidak, hal tersebut tidak ada gunanya bagi anda.

Sementara semua hal ini terjadi di dunia, jenazah yang ditimbun tanah
akan mengalami proses pembusukan yang cepat. Segera setelah anda
dimakamkan, maka bakteri-bakteri dan serangga-serangga berkembang
biak pada mayat tersebut; hal tersebut terjadi dikarenakan ketiadaan
oksigen. Gas yang dilepaskan oleh jasad renik ini mengakibatkan tubuh
jenazah menggembung, mulai dari daerah perut, yang mengubah bentuk
dan rupanya. Buih-buih darah akan meletup dari mulut dan hidung
dikarenakan tekanan gas yang terjadi di sekitar diafragma. Selagi
proses ini berlangsung, rambut, kuku, tapak kaki, dan tangan akan
terlepas. Seiring dengan terjadinya perubahan di luar tubuh, organ
tubuh bagian dalam seperti paru-paru, jantung dan hati juga membusuk.
Sementara itu, pemandangan yang paling mengerikan terjadi di sekitar
perut, ketika kulit tidak dapat lagi menahan tekanan gas dan tiba-
tiba pecah, menyebarkan bau menjijikkan yang tak tertahankan. Mulai
dari tengkorak, otot-otot akan terlepas dari tempatnya. Kulit dan
jaringan lembut lainnya akan tercerai berai. Otak juga akan membusuk
dan tampak seperti tanah liat. Semua proses ini berlangsung sehingga
seluruh tubuh menjadi kerangka.

Tidak ada kesempatan untuk kembali kepada kehidupan yang sebelumnya.
Berkumpul bersama keluarga di meja makan, bersosialisasi atau
memiliki pekerjaan yang terhormat; semuanya tidak akan mungkin
terjadi.

Singkatnya, "onggokkan daging dan tulang" yang tadinya dapat
dikenali; mengalami akhir yang menjijikkan. Di lain pihak, anda –
atau lebih tepatnya, jiwa anda – akan meninggalkan tubuh ini segera
setelah nafas anda berakhir. Sedangkan sisa dari anda – tubuh anda –
akan menjadi bagian dari tanah.

Ya, tetapi apa alasan semua hal ini terjadi?

Seandainya Allah ingin, tubuh ini dapat saja tidak membusuk seperti
kejadian di atas. Tetapi hal ini justru menyimpan suatu pesan
tersembunyi yang sangat penting

Akhir kehidupan yang sangat dahsyat yang menunggu manusia; seharusnya
menyadarkan dirinya bahwa ia bukanlah hanya tubuh semata, melainkan
jiwa yang "dibungkus" dalam tubuh. Dengan lain perkataan, manusia
harus menyadari bahwa ia memiliki suatu eksistensi di luar tubuhnya.
Selain itu, manusia harus paham akan kematian tubuhnya - yang ia coba
untuk miliki seakan-akan ia akan hidup selamanya di dunia yang
sementara ini -. Tubuh yang dianggapnya sangat penting ini, akan
membusuk serta menjadi makanan cacing suatu hari nanti dan berakhir
menjadi kerangka. Mungkin saja hal tersebut segera terjadi.

Walaupun setelah melihat kenyataan-kenyataan ini, ternyata mental
manusia cenderung untuk tidak peduli terhadap hal-hal yang tidak
disukai atau diingininya. Bahkan ia cenderung untuk menafikan
eksistensi sesuatu yang ia hindari pertemuannya. Kecenderungan
seperti ini tampak terlihat jelas sekali ketika membicarakan
kematian. Hanya pemakaman atau kematian tiba-tiba keluarga dekat
sajalah yang dapat mengingatkannya [akan kematian]. Kebanyakan orang
melihat kematian itu jauh dari diri mereka. Asumsi yang menyatakan
bahwa mereka yang mati pada saat sedang tidur atau karena kecelakaan
merupakan orang lain; dan apa yang mereka [yang mati] alami tidak
akan menimpa diri mereka! Semua orang berpikiran, belum saatnya mati
dan mereka selalu berpikir selalu masih ada hari esok untuk hidup.

Bahkan mungkin saja, orang yang meninggal dalam perjalanannya ke
sekolah atau terburu-buru untuk menghadiri rapat di kantornya juga
berpikiran serupa. Tidak pernah terpikirkan oleh mereka bahwa koran
esok hari akan memberitakan kematian mereka. Sangat mungkin, selagi
anda membaca artikel ini, anda berharap untuk tidak meninggal setelah
anda menyelesaikan membacanya atau bahkan menghibur kemungkinan
tersebut terjadi. Mungkin anda merasa bahwa saat ini belum waktunya
mati karena masih banyak hal-hal yang harus diselesaikan. Namun
demikian, hal ini hanyalah alasan untuk menghindari kematian dan
usaha-usaha seperti ini hanyalah hal yang sia-sia untuk
menghindarinya:

Katakanlah: "Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu
melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu
terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan
kecuali sebentar saja." (QS. 33:16)

Manusia yang diciptakan seorang diri haruslah waspada bahwa ia juga
akan mati seorang diri. Namun selama hidupnya, ia hampir selalu hidup
untuk memenuhi segala keinginannya. Tujuan utamanya dalam hidup
adalah untuk memenuhi hawa nafsunya. Namun, tidak seorang pun dapat
membawa harta bendanya ke dalam kuburan. Jenazah dikuburkan hanya
dengan dibungkus kain kafan yang dibuat dari bahan yang murah. Tubuh
datang ke dunia ini seorang diri dan pergi darinya pun dengan cara
yang sama. Modal yang dapat di bawa seseorang ketika mati hanyalah
amal-amalnya saja.

written by Yudhi

Jumat, 06 Februari 2009

Israel dan Kehancurannya

" Hari kiamat tidak akan tiba sebelum terjadi perang besar antara umat islam dan yahudi. Orang-orang yahudi mengalami kekalahan dan bersembunyi dibalik pohon atau batu, namun pohon dan batu itu justru memanggil-manggil, Wahai orang islam, wahai hamba Allah ! ada orang yahudi dibalik tubuh ku. Kemarilah dan bunuh dia." [HR.Muslim]
Dalam versi riwayat yang lain disebutkan ada sebuah pohon yang bernama " al-gharqad " pohon ini akan diam saja ketika ada orang yahudi yang bersembunyi dibelakang nya, karena pohon ini adalah milik yahudi.
Ketika salah seorang mantan perdana mentri Israel dimintai pendapat tentang kebenaran hadist ini, dia menjawab, " Ya, benar. Tapi yang dimaksud hadist tersebut bukanlah orang islam."
Kagetkah engkau mendengar nya ? Tentu saja. Tapi ternyata dia melanjutkan kata-kata nya, " Saat jumlah orang islam yang melaksanakan sholat subuh berjama'ah sama banyaknya dengan jumlah jama'ah sholat jum'at, barulah ramalan dalam hadist itu akan menjadi kenyataan."
Sungguh sebuah sindiran yang sangat pedas namun mengandung kebenaran bagi umat islam.
Kembali lagi ke hadist diatas, dilihat dari isnad maupun matan nya hadist tsb tidak ada masalah. Hadsit tsb termasuk hadist Shahih, yang wajib di percaya kebenaran nya oleh umat islam. Masalah kapan terjadi nya perang besar seperti disebutkan dlm hadist tsb. hanya Allah lah yang lebih tahu. Mungkin dizaman kita hidup atau mungkin dizaman anak cucu kita hidup nanti, Wa'llahu a'lam.


written by Yudhi at 2009-02-01 

Kamis, 05 Februari 2009

alam Demokrasi yang kebablasan

Kemarin hasil dari yang namanya demokrasi telah kita lihat dengan jelas, nyawa akhirnya jadi tumbalnya, dan bahkan lebih banyak lagi sesuatu yang jadi korban untuk sebuah kata demokrasi

62 tahun sudah berlalu sejak proklamasi, sebagai awal dari lahirnya Indonesia, 62 tahun juga bangsa ini berada dalam alam kemerdekaan. Waktu yang tidak terlalu lama memang bila dibandingkan dengan masa terjajah yang dialami, namun ada baiknya bila kita merenungkan, akan seperti apa nasib bangsa ini selanjutnya? 

Setelah melalui perdebatan dan perjuangan politik, Indonesia akhirnya ditetapkan menjadi sebuah negara penganut demokrasi. Perebutan kuasa antar tokoh baik yang berlatar Komunis, Nasionalis dan Islam mewarnai perjalanan sejarah tanah Ibu Pertiwi. Keinginan para tokoh Islam untuk memberikan porsi lebih banyak kepada Islam menjadi sebuah catatan tersendiri. Salah satu tuntutan yang diperjuangkan adalah pemberlakuan kembali Piagam Jakarta. Akan tetapi, tuntutan ini selalu kandas. NU sebagai organisasi umat Islam terbesar di negara ini akhirnya memunculkan sebuah jargon politik waliy al-amr ad-dharury bi as-syaukah, sebagai sebuah alternatif. 

Perjuangan untuk menjadikan Syariat Islam sebagai sebuah sistem dalam kehidupan bernegara masih terus berlangsung, terbukti dengan muncul perda-perda yang bernuansa syari’ah. Tulisan ini tidak hendak mengkaji masalah tersebut, hanya ingin menyumbang buah fikir dan referensi, bagaimana dan seperti apa sesungguhnya Hukum (baca: Syariat) Islam? Dimana letak perbedaannya dengan Demokrasi? Dengan harapan kiranya bisa menambah wawasan kita, anak bangsa ini. 

Hukum Islam 

Dilihat dari etimologi, istilah “Hukum” berasal dari kata Hakama-Hukman-Hukumatan, yang berarti al-Qadha’ atau keputusan, al-Qarar atau as-Saytarah yang berarti ketetapan. Menurut Abdul Qadim Zallum kalimat al-Hukum, al-Mulk (kekuasaan) dan as-Sulthan (Penguasa) memiliki makna yang sama, yaitu kekuatan yang mampu menerapkan undang-undang, atau aktifitas pemerintahan yang diwajibkan oleh Syariat atas kaum muslimin, aktifitas ini adalah sebuah kekuatan yang digunakan untuk menolak kezaliman, melerai sengketa atau dengan kata lain hukum adalah kekuasaan pemerintah. Sedangkan aj-Jurjani mendefinisikan dengan lebih singkat, yaitu meletakkan sesuatu pada tempat yang seharusnya (1421 H : 91) 

Prof Abu Zuhrah dalam kitab Ushul Fiqh mengatakan, definisi hukum menurut kalangan ulama ushul adalah khitab (firman) Allah SWT yang berhubungan dengan perbuatan hamba yang mukallaf, baik khitab itu berupa tuntutan (wajib atau sunnat) atau kebolehan memilih (baca: mubah) atau berupa wadh’i yakni sebuah bentuk aturan yang sifatnya sebagai penghubung yang kemudian diklasifikasi dengan sebab, syarat dan penghalang. (Prof. Abu Zuhrah, tt: 27) 

Menurut Abdul Wahhab Khalaf, salah satu yang menjadi kesepakatan para ulama meskipun mereka berbeda mazhab adalah bahwa setiap yang timbul dari manusia, baik itu berupa perkataan maupun perbuatan, apapun bentuknya seperti ibadah, muamalah (sosial), tindak pidana ataupun lainnya, memiliki satu batasan hukum (Abdul Wahhab Khalaf, 1398 H/1978 M : 11). Hukum ini sebagian diterangkan dengan nash (tekstual) dari Alquran dan Assunnah, sebagian lagi tidak diterangkan secara jelas, namun syariat telah memberikan indikasi akan adanya hukum itu. 

Berdasarkan definisi hukum di atas, tidak ada yang memiliki wewenang hukum selain Allah SWT. Karena syariat Islam adalah sebuah undang-undang agama yang semuanya dikembalikan kepada wahyu langit (baca: Alquran), maka yang berkedudukan sebagai pemilik wewenang hukum (baca: Hakim) adalah Allah SWT (Prof. Abu Zuhrah, tt : 69), setiap jalan untuk mengenal hukum merupakan sistem untuk mengenal hukum Allah SWT dan kedudukan manusia hanyalah sebagai khalifah atau wakil yang bertugas menerapkan ketetapan hukum tersebut. Jadi di dalam Islam tidak ada wewenang bagi siapapun untuk menetapkan hukum yang bertentangan dengan hukum Allah SWT. Kendati demikian tidak semua kejadian dijelaskan hukumnya secara rinci dalam Alquran, karena Alquran bukanlah sebuah kitab undang-undang, namun sebuah kitab kumpulan firman Allah SWT yang merupakan sumber bagi pembuatan undang-undang. 

Kumpulan hukum yang tidak diterangkan secara tekstual dalam Alquran dan Assunnah, namun telah digali oleh para ulama dan dirumuskan disebut dengan fiqh. Para ulama telah menetapkan bahwa dalil atau sandaran untuk merumuskan hukum harus dikembalikan kepada empat, yaitu: Alquran, Assunnah, Ijma’ dan Qiyas. Dan yang menjadi asas bagi yang empat ini adalah Alquran, kemudian baru Assunnah yang menafsirkan, mengkhususkan, mengaitkan, menjelaskan dan menyempurnakan apa yang disebutkan dalam Alquran. Sedangkan Ijma’ adalah konsensus para mujtahid yang merupakan refresentatif umat di suatu dekade sesudah wafatnya Rasulullah SAW untuk menetapkan hukum dari sebuah kejadian.1 Otoritas Ijma’ dijamin oleh hadits. Adapun Qiyas adalah analogi suatu kejadian yang hukumnya belum ditetapkan Syariat kepada yang sudah ditetapkan berdasarkan Alquran atau Assunnah, karena memiliki kesamaan esensi dan sifat-sifat diantara dua kejadian itu. 

Klasifikasi Hukum Islam 

Dari sudut pandang ilmu ushul fiqh, hukum terbagi kepada dua bagian dasar yaitu Hukum Taklifi dan Hukum Wadh’i. Hukum Taklifi adalah Hukum yang berisi dengan tuntutan-tuntutan, baik tuntutan untuk mengerjakan maupun tuntutan untuk meninggalkan ataupun kebolehan untuk memilih. Sedangkan Hukum Wadh’i adalah hukum yang sifatnya bukan sebuah perintah, larangan dan kebolehan, namun sebuah bentuk aturan yang sifatnya sebagai penghubung yang kemudian diklasifikasi dengan sebab, syarat dan penghalang. 

Berbeda dengan ulama ushul, ulama fiqh mengkategorikan hukum dengan memandang kepada produk jadi hukum tersebut, yaitu: 

1. Ibadat 

Yaitu: Hukum yang mengatur hubungan individu dengan Tuhannya, yang terdiri dari Puasa, Sholat dan lain-lainnya yang berakibat pada kontrol diri dan kebaikan pribadi serta keberuntungan yang menyeluruh (Lihat Qs. al-Isra: 78, al-Baqarah: 183, al-Imran: 97). 

2. Ahkam Usrah 

Yaitu: Hukum yang mengatur hak-hak dan kewajiban individual dari lahir hingga wafatnya, yang terdiri dari Penyusuan, Pengampuan/Pengasuhan, Pencekalan, Perwalian, Perkawinan, Talak, Nafkah, Wasiat dan yang berhubungan dengan keadaan peninggalan dan lain-lainnya. Hal ini terkandung dalam Alquran sekitar 70 ayat, diantaranya Qs. ar-Rum: 21, ath-Tholaq: 1, an-Nisa: 11, al-Baqarah: 233. 

3. Ahkam Mu’amalah Maliyah 

Yaitu: Hukum yang mengatur hubungan antar personal yang berkaitan dengan mu’amalat (interaksi) diantara sesama mereka dari transaksi-transaksi, seperti Jual-beli, Sewa-menyewa, Gadai, Penunaian Transaksi dan Amanah. Hal ini diantaranya terkandung secara global dalam Alquran sekitar 70 ayat, diantaranya Qs. an-Nisa: 29, Ali-Imran: 130, al-Baqarah: 82. 

4. Ahkam Maliyah ad-Daulah 

Yaitu: Hukum yang mengatur pemasukan/pendapatan dan pengeluaran negara (APBN), sebagaimana hukum yang mengatur hubungan harta antara orang kaya dengan orang miskin, antara negara dengan warganya. Yang mengatur perbelanjaan dan pendapatan negara yang terdiri dari Kharaj, Zakat, Fay’i, Ghanimah dan lainnya. Terkandung dalam Alquran sekitar 10 ayat, diantaranya Qs. al-Anfal: 1, al-Anfal: 41, at-Taubah: 60. 

5. Ahkam Dusturiyah 

Yaitu: Hukum yang mengatur hubungan antara pemerintah dengan warga negara, dan batasan-batasan hak dan kewajiban keduanya. Dasar-dasar hukum ini terkandung secara global dalam Alquran sekitar 12 ayat, seperti dasar musyawarah dalam Qs. asy-Syura: 38, dasar hukum saling menjamin dalam Qs: al-Maidah: 2, patuh pada pemerintah dalam Qs. an-Nisa: 59. 

6. Ahkam ad-Dauliyah 

Yaitu: Hukum yang mengatur hubungan antar negara, baik dalam keadaan damai maupun perang, seperti Perlakuan terhadap tawanan, perjanjian, perdamaian dan gencatan senjata, penetapan hak dan kewajiban ahlu dzimmi. Dasar-dasar hukum ini terkandung secara global dalam Alquran sekitar 25 ayat, diantaranya Qs. al-Anfal: 61, at-Taubah: 36, Muhammad: 4, al-Baqarah: 190. 

7. Ahkam al-Murafa’at 

Yaitu: Hukum yang mengatur sistem peradilan, yang terdiri dari pengajuan dakwaan kehadapan hukum dengan keputusan yang menyatakan keadilan sempurna dan (keputusan yang membantu) setiap orang yang memiliki hak bisa mendapatkan haknya, seperti: Dakwaan, Saksi, Sumpah, Keputusan Pengadilan dan kewajiban untuk menegakkan keadilan. Secara global hukum ini terkandung dalam sekitar 13 ayat Alquran, diantaranya: Qs. al-Baqarah: 82, al-Maidah: 45. 

8. Al-Jinayat wa al-‘Uqubat 

Yaitu: Hukum yang mengatur tentang tindak pidana dan hukumannya. Hukum ini berfungsi untuk melindungi aqidah/agama, kehormatan pribadi, harta, akal dan anggota tubuh. Yang dimaksud dengan Jinayat adalah perbuatan manusia yang menyakiti baik menyakiti diri sendiri apalagi orang lain, seperti membunuh, menuduh berzina (qadzaf), mencuri, melakukan perzinahan, meminum khamar, membegal dll. Sedangkan yang dimaksud dengan Uqubat adalah hukuman yang terdiri dari Qishash, Hudud, dan Ta’zir. Secara global hukum al-Jinayat wa al-‘Uqubat ini terkandung dalam hampir 30 ayat Alquran, diantaranya: Qs. al-Baqarah: 178, al-Maidah: 38.

BERBEDA dengan Hukum Islam, Demokrasi adalah hasil akal budi manusia di bumi, yang pertama-tama bersandar pada asas vox populi vox Dei (suara manusia sebagai suara Tuhan). Merupakan sebuah bentuk/sistem pengelolaan pemerintahan yang embrionya dikembangkan di negara kota Athena zaman Pericles di abad kelima dan keempat sebelum Masehi. 

Demokasi sebagai sistem yang berdaulat bermula dari revolusi Perancis tahun 1789 M, meskipun sistem perwakilan parlemen ini telah bermula di Inggris satu abad persis sebelum itu. Dan secara pemikiran sesungguhnya prinsip kedaulatan rakyat yang merupakan dasar pemikiran Demokrasi telah tersebar sebelum terjadinya revolusi Perancis selama beberapa puluh tahun, yaitu dalam tulisan-tulisan John Lock. Montesque, Jan Jack, orang-orang yang memunculkan pemikiran ikatan sosial yang menjadi dasar kedaulatan rakyat. 

Arti Demokrasi menurut para penganutnya adalah: kedaulatan rakyat. Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi dan tanpa batas, tidak dikendalikan oleh kekuasaan apa pun selainnya. Kekuasaan ini berupa hak untuk penguasa-penguasa mereka dan hak dalam membuat perundang-undangan semau mereka. Dalam hal ini terkadang rakyat mewakilkannya kepada orang-orang yang mereka pilih sebagai wakil mereka di parlemen dan para wakil tersebut mewakili mereka dalam menjalankan kekuasaan. Disebutkan dalam Mausu’atus Siyasah: Semua negara demokrasi berdiri di atas satu dasar pemikiran yaitu, bahwa kekuasaan kembali kepada rakyat dan rakyatlah yang berdaulat. Artinya, pada intinya demokrasi itu adalah kedaulatan di tangan rakyat. 

Adapun Demokrasi Perwakilan: “Yaitu bahwa rakyat sebagai pemegang kekuasaan tidak melakukan sendiri dalam melaksanakan kekuasaan perundang-undangan, akan tetapi menyerahkannya kepada wakil-wakil mereka yang mereka pilih selama masa tertentu. Mereka mewakili rakyat dalam melaksanakan kekuasaan dengan mengatasnamakan rakyat. Maka parlemen dalam Demokrasi Perwakilan adalah yang memerankan kekuasaan rakyat dan dialah yang mengungkapkan kemauan rakyat melalui perundang-undangan yang mereka keluarkan. Dan sistem semacam ini secara sejarah berasal dari Inggris dan Perancis kemudian berpindah ke negara-negara lain. 

Yang menjadi landasan hukum Demokrasi adalah adanya kedaulatan di tangan rakyat. Sedangkan yang dimaksud dengan kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi yang tidak mengenal kekuasaan yang lebih tinggi daripadanya sehingga kekuasaannya itu berasal dari rakyat tanpa ada batasan apa pun. Maka rakyat berhak berbuat apa saja dan membuat undang-undang semaunya tanpa ada seorang pun yang berhak untuk mengkritisinya. Dan hal semacam ini sesungguhnya merupakan hak preogratif Allah, sebagaimana Firman Allah SWT: 

"Sesunguhnya Allah menetapkan hukum menurut kehendaknya, tidak ada yang dapat menolak ketetapanNya” (Qs ar-Ra’d: 41) 

“Sesungguhnya Allah menetapkan hukum menurut yang dikehendakiNya” (Qs. al-Maidah: 1). 

“Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah” (Qs. al-An’am: 57, Yusuf: 40 dan 67). 

“Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki” (Qs. al-Hajj: 14). 

Secara ringkas, Demokrasi itu melepaskan peribadahan (ketundukan) dari Allah kepada manusia, lalu memberikan hak mutlak kepadanya untuk membuat undang-undang. Dengan demikian maka Demokrasi menjadikan manusia sebagai Rabb (Tuhan) selain Allah, dan menjadikan manusia sekutu bagi Allah dalam membuat undang-undang. Dan perbuatan ini adalah Kufur Akbar yang tidak ada keragu-raguan lagi padanya. 

Dengan ungkapan yang lebih detail lagi adalah bahwa Rabb (Tuhan) baru dalam Demokrasi adalah “kemauan manusia”. Sekelompok manusia membuat undang-undang sesuai dengan pemikiran dan kemauannya tanpa ada pembatas apa pun. 

“Terangkanlah kepadaKu, tentang orang yang menjadikan keinginannya sebagai Ilahnya (Tuhannya). Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain hanyalah seperti binatang ternak bahkan mereka lebih sesat jalannya dari binatang ternak itu” (Al-Furqan: 43-44). 

Hal ini berarti menjadikan Demokrasi sebagai agama yang berdiri sendiri yang mana pemegang kedaulatan padanya adalah rakyat, dan ini jelas bertentangan dengan Dinul Islam yang menegaskan bahwa pemegang kedaulatan adalah Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Kitabul Adab dengan sanad shahih, “Penguasa itu Allah Tabaroka wa Ta’ala”. 

Ketika menerangkan penuhanan manusia di dalam Demokrasi, Ustadz Abul A’la Al-Maududi pendiri organisasi besar Ikhwanul Muslimin Mesir mengatakan, “Dasar-dasar kebudayaan Barat sesungguhnya, yaitu kebudayaan modern yang menjadi landasan peraturan hidup pada masa sekarang ini, dengan berbagai macam cabang-cabangnya, baik akidah, akhlak, perekonomian, politik dan intelektual, berfokus pada tiga pokok yaitu prinsip-prinsip pokok berikut: a) Sekulerisme, b) Nasionalisme, b) Demokrasi. (Selanjutnya beliau mengatakan) Adapun prinsip ketiga adalah Demokrasi atau Penuhanan terhadap manusia. Dengan menggabungkannya dua prinsip sebelumnya maka sempurnalah gambar bencana dan kelelahan-kelelahan dunia ini. Telah kukatakan tadi bahwa pengertian Demokrasi dalam kebudayaan modern adalah berkuasanya rakyat, artinya setiap penduduk negara merdeka pada segala hal yang berkaitan dengan merealisasikan kemaslahatan sosial mereka, dan perundang-undangan negara tersebut haruslah mengikuti keinginan mereka. (Sampai beliau mengatakan): Jika kita perhatikan prinsip tersebut, sekarang kita dapatkan bahwa Sekulerisme telah melepaskan manusia dari peribadahan, ketaatan dan ketakutan kepada Allah serta melepaskan dari ikatan-ikatan akhlak yang telah ditetapkan dan melepaskan tali belenggunya serta menjadikan mereka hamba diri mereka sendiri tanpa pertanggungjawaban di hadapan siapa pun. 

(Kemudian Al-Maududi mengatakan) Dan saya katakan kepada umat Islam dengan terus terang: Sesungguhnya Demokrasi, Nasionalisme, dan Sekulerisme bertentangan dengan agama dan akidah yang kalian yakini dan jika kalian tunduk kepadanya maka benar-benar kalian telah meninggalkan Kitabullah di belakang kalian dan jika kalian ikut serta dalam menegakkannya atau dalam melanggengkannya (yakni Demokrasi, Nasionalisme dan Sekulerisme) maka berarti kalian telah mengkhianati Rasul kalian yang telah Allah utus kepada kalian. (Sampai beliau mengatakan) Maka selama sistem ini masih ada maka kami menganggap bahwa Islam itu tidak ada dan jika Islam itu ada maka tidak ada tempat bagi sistem ini. 

Bila dalam demokrasi yang dicetuskan Barat, kedaulatan ada pada rakyat dan sebagai representatif adalah parlemen (padahal menurut Muammar Qathafi, “Bentuk kediktatoran paling tiran yang dikenal di dunia ini berada dibawah bayang-bayang parlemen”), maka dalam Islam ada satu bentuk sistem yang mirip yaitu yang dinamakan Majlis Syura. Akan tetapi kedaulatan yang dipegang oleh Majlis Syura tidaklah sebesar Parlemen, karena Majlis Syura hanya merumuskan hal-hal yang tidak bertentangan dengan Alquran dan al-Hadits. Karena menurut Islam kekuasaan yang sesungguhnya ada pada Allah SWT, dan Allah SWT telah mengutus rasul-Nya yang menyampaikan Alquran dan al-Hadist sebagai sumber hukum. 

Memang sebagian kalangan yang berpendapat bahwa Majlis Syura adalah sama dengan Parlemen sebagaimana dituturkan oleh Syed Ibrahim bin Syed Abdurrahman dari Malaysia. Namun beliau menambahkan, “Tetapi dalam kontek Perlembagaan Islam, Majlis Syura adalah dianggotai oleh bilangan yang lebih kecil dianggap mereka yang layak dari segi peribadi, berilmu, wibawa dan taqwa. Jika Majlis Syura ini diwujudkan, ianya adalah lebih tinggi tarafnya daripada Parlimen (Parlemen. Pen) dan boleh menegur untuk pinda sebarang (segala macam. Pen) undang-undang yang diluluskan oleh Parlimen dan kuasa ini mengikut kaedah sekarang adalah sebahagian daripada kuasa kehakiman. Dalam kontek Islam Majlis Syura berperanan sebahagian daripada peranan eksekutif iaitu pembuat dasar dan sebahagian lagi berperanan sebagai peranan kehakiman iaitu mengawasi undang-undang yang dibuat oleh Parlimen.” 


Renungan 

Berdasarkan uraian di atas, kita dapat menyimpulkan adanya perbedaan yang jelas antara Hukum Islam dan Demokrasi ala Barat, Dalam Islam sumber hukum adalah Alquran dan al-Hadits, sedangkan dalam demokrasi sumber hukum adalah semata-mata akal manusia, dan manusia memiliki kecenderungan untuk berbuat kerusakan (Lihat Qs. al-Baqarah: 30), serta sedikit sekali dari mereka yang selamat dari ajaran kesesatan Iblis, sebagaimana terekam dalam Qs. al-Israa’: 62, “Dia (Iblis) berkata: Terangkan kepadaku inikah orang yang Engkau muliakan atas diriku? (yakni Nabi Adam), sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil”. Sehingga kalau kita membuat suatu undang-undang berdasarkan akal semata tidak mustahil akan menghasilkan sebuah peraturan yang hanya akan berkiblat kepada nafsu belaka. Alangkah baiknya bila kita merenungkan ayat Alquran berikut: 

Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik dari (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin” (Qs. al-Maaidah:56) 

“Barangsiapa yang tidak memutuskan (hukum) menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (Qs. al-Maidah:44) 

Masihkah kita mempertahankan sistem yang selama ini dianut, ataukah akan berpaling kepada Islam? Jawabannya ada pada kita masing-masing.***

Oleh: Abu Zein Fardany* 

Kamis, 29 Januari 2009

Lowongan pekerjaan besar yang tak akan terlewatkan





Sebuah lowongan istimewa telah dipersiapkan sebelum alam ini diciptakan. Lowongan ini terbuka bagi semua orang tanpa pengecualian, tanpa melihat pengalaman kerja, tanpa ijazah, tanpa koneksi. Lowongan ini terbuka bagi semua pengangguran maupun yang sedang bekerja dengan latar belakang apapun, baik direktur, gubernur, tukang becak, perampok, koruptor, pembunuh, pendeta, kyai, para dermawan, dll. Setiap pelamar dijamin pasti diterima di salah satu posisi yang disediakan, bahkan yang tidak melamar sekalipun pasti bisa diterima ! 


LOWONGAN DISEDIAKAN UNTUK 2 POSISI : 
A. Penghuni Syurga 
B. Penghuni Neraka 

UNTUK POSISI A DISEDIAKAN FASILITAS DAN KOMPENSASI SBB : 

Sebelum kandidat diberi fasilitas final berupa Syurga yang kekal abadi, kandidat dijamin akan memperoleh training outdoor dan indoor, berupa : 
1. Nikmat kubur. 
2. Jaminan perlindungan di Padang Mahsyar. 
3. Keselamatan meniti Sirath-al mustaqim. 

Syurga memiliki berbagai kenikmatan yang tidak dapat dibandingkan dengan kenikmatan dunia. Rasulullah bersabda, “Demi Allah, dunia ini dibanding akhirat ibarat seseorang yang mencelupkan jarinya ke laut; air yang tersisa di jarinya ketika diangkat itulah nilai dunia” (HR Muslim). Nikmat yang lebih indah dari syurga adalah ‘merasakan’ ridha Allah dan kesempatan merasakan ‘wajah’ Allah, inilah puncak segala kenikmatan, inilah kenikmatan yang tak mampu dibayangkan manusia, yaitu keindahan menikmati sifat-sifat dan kalam murni Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. 

UNTUK POSISI B DIPASTIKAN AKAN MENIKMATI BERAGAM KESEMPATAN DIBAWAH INI 

Kandidat dipastikan mendapat berbagai fasilitas Neraka berupa alam terbuka dengan fasilitas pemanas ruangan yang bertemperatur sangat luar biasa panasnya. Bahkan bila sebutir pasir neraka dijatuhkan ke muka bumi maka mengeringlah seluruh samudera di muka bumi ini dan mendidihlah kutub es yang ada di muka bumi ini. Bahkan bila seseorang dikeluarkan dari dalamnya sekejab kemudian dipindahkan ke tumpukan api unggun yang menyala-nyala di muka bumi ini maka iapun akan merasa lega. 
Neraka sangat luas, jadi para pelamar posisi ini tidak perlu khawatir tidak kebagian tempat. Para pelamar posisi ini juga tak perlu khawatir segera mati kalau dibakar, karena tubuh kita akan dibuat sedemikian rupa hingga mampu memuai kalau dibakar (seperti kerupuk bila digoreng). Rasulullah saw bersabda, “Di neraka gigi seorang kafir akan (memuai) hingga sebesar gunung Uhud, dan (tebal) kulitnya membentang sejauh tiga hari perjalanan” (diriwayatkan oleh Abu Hurairah, HR Muslim). Dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda, “Neraka dipegang oleh tujuh puluh ribu tali, dan setiap talinya di pegang oleh tujuhpuluh ribu malaikat” M(HR Muslim). Rasulullah saw bersabda, “Allah mempunyai malaikat yang jarak antara kedua belah matanya adalah sepanjang seratus tahun perjalanan” (Abu Daud, Ibn Hanbal). 

Oh, ya. Fasilitas ini juga meliputi makanan gratis yang mampu membakar isi perut, minuman yang mampu membocorkan usus serta fasilitas kolam renang gratis yang berisi nanah dan darah. Beberapa pembantu gratis juga disiapkan untuk menyayat lidah orang-orang yang suka menyakiti hati orang lain, maupun menyeterika perut orang-orang yang tidak membayar zakat. 

Selain fasilitas tersebut, para kandidat akan melewati masa training yang lamanya mencapai ribuan tahun, yaitu : 

1. Training indoor didalam kubur berupa siksa kubur dan ‘hidup’ dalam kesengsaraan ditemani ular dan makhluk aneh lainnya serta wajah-wajah buruk selama bertahun-tahun hingga ribuan tahun di alam barzakh tergantung kualitas amal ibadahnya dan dosa-dosa yang ia lakukan. 
2. Training outdoor dilakukan di padang Mahsyar selama ribuan tahun, dalam suasana kepanikan dan huru-hara yang luar biasa. Bapak, ibu, anak dan saudara-saudara kita tak mampu menolong kita karena setiap orang sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Bahkan para nabipun tidak mampu menolong, kecuali nabi Muhammad SAW yang akan menolong umatnya yang rajin bersholawat padanya. 

SYARAT-SYARAT PELAMAR 

- Tidak diperlukan ijazah 
- Tidak diperlukan koneksi atau uang sogok. 
- Tidak perlu bawa harta 
- Tidak perlu berwajah cantik, ganteng, berbadan tegap atau 
seksi. 
Cukup membawa dokumen asli dari keimanan dan amal karya Anda sendiri. 

WAKTU WAWANCARA : 

Wawancara tahap 1, dilakukan 7 langkah setelah pelayat terakhir meninggalkan kuburan Anda. Sabda Rasulullah SAW: "Sesungguhnya bila jenazah seseorang diletakkan di dalam kubur,maka jenazah itu mendengar suara sandal orang-orang yang mengantarnya ke kuburan pada saat mereka meninggalkan tempat itu (hadist hasan yang diriwayatkan oleh Ahmad Hanbal). Perlu diketahui jadwal wawancara Anda ini sudah ditentukan sejak roh ditiupkan ke tubuh Anda semasa dalam kandungan ibu. 

Wawancara tahap 2 : Hanya Allah lah yang tahu. 


LOKASI DAN LAMA WAWANCARA 

Wawancara tahap I, dilakukan di dalam kubur (alam barzakh) selama beberapa menit hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya. 
Wawancara tahap II, dilakukan pada hari penghisaban (hari perhitungan) selama beberapa hari hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya. Dalam salah satu haditsnya Rasulullah pernah bersabda bahwa jarak waktu masa pengadilan antara orang-orang kaya dan orang-orang miskin adalah 500 tahun. Berbahagialah Anda yang miskin selama di dunia, yang memiliki sedikit harta untuk diminta pertanggungjawabannya (karena sebutir nasi yang Anda buang akan diminta pertanggungjawabannya). 

PEWAWANCARA: 

Wawancara tahap I, dilakukan oleh Malaikat Mungkar dan Nakir. 
Wawancara tahap II, dilakukan langsung oleh sang Penguasa Hari Kemudian 

WAWANCARA HANYA BERISI 6 PERTANYAAN : 

1. Siapa Tuhanmu ? 
2. Apa agamamu ? 
3. Siapa nabimu? 
4. Apa kitabmu? 
5. Dimana kiblatmu ? 
6. Siapa saudaramu? 
Sungguh 6 pertanyaan yang sangat mudah, tapi sayangnya tidak bisa dihapal dari sekarang karena keimanan dan amal kitalah yang akan menjawabnya. 


CARA MELAMAR: 

Sekalilagi, ini benar-benar rekrutmen yang sangat istimewa, tidak perlu melamar, siapa saja dijamin diterima, bahkan untuk melamarpun Anda akan dijemput secara khusus. Dijemput oleh makhluk sekaliber malaikat yang bernama Izroil. Ia akan menjemput anda kapan dan dimana saja (bisa jadi sebentar lagi). 


BENARKAH LOWONGAN INI ? 

Simaklah hadits dibawah ini, sesungguhnya terlalu banyak rahasia alam ini yang tidak mampu kita ketahui, apalagi mengenai akhirat. 
Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya aku mampu melihat apa yang tak sanggup kalian lihat. Kudengar suara gesekan dilangit (berkriut-kriut), langit sedemikian padatnya, tak ada tempat kosong bahkan seluas empat jari sekalipun karena langit dipenuhi para malaikat yang sedang bersujud kepada Allah SWT. Demi Allah ! Sekiranya kalian mengetahui apa yang aku ketahui (tentang akhirat), niscaya kalian tidak akan pernah tertawa sedikitpun, bahkan kalian pasti akan banyak menangis (karena takut). Dan niscaya kalian tidak akan pernah bisa bersenang-senang dengan istri-istri kalian, dan niscaya kalian akan keluar berhamburan ke jalan-jalan (berteriak) untuk memohon (ampun) dan memanjatkan doa kepada Allah (meminta perlindungan dari bencana akhirat) yang akan Dia timpakan” ( HR Tirmidzi & Al-Bukhari) 

Sementara jutaan Malaikat dengan penuh rasa takut dan hormat sedang bersujud kepada Allah, dan sementara Malaikat peniup Sangkakala sudah siap di depan trompetnya sejak alam ini diciptakan, sementara itu pula masih banyak diantara kita yang masih terlena dengan dunia ini. Tidak sadar ia bahwa dirinya sedang masuk dalam program penerimaan lowongan yang ada di akhirat. 

MAU MELAMAR KE POSISI B ? 
Mudah saja, hiduplah sesuka anda...

Selasa, 27 Januari 2009

kenapa dengan Fatwa Haram Rokok

" Majelis Ulama Indonesia (MUI) akhirnya mengeluarkan fatwa bahwa rokok haram untuk anak-anak, remaja dan wanita hamil. Rokok juga diharamkan di tempat umum "

Akhirnya Mui akan segera mengeluarkan fatwa berkaitan dengan keberadaan rokok itu sendiri. Namun dalam prosesnya ada suatu hal yang cukup aneh itu berkaitan dengan status fatwa itu sendiri, kenapa fatwa itu berlaku haram pada anak-anak, wanita hamil dan perokok dimuka umum. seperti ada pengkotakan tentang status hukum dan kejelasan dari rokok itu sendiri,

pada hal untuk minuman keras saja jelas tidak ada pengkotakan sesuai dengan Hadist nabi " jika sesuatu itu banyaknya menyebabkan mabuk maka sedikitnya pun tetap haram" 

nah kenapa dengan fatwa Hukum rokok ini ada sesuatu di bedakan hanya untuk kalangan tertentu saja, seharusnya dia berlaku tegas jika haram maka tidak ada toleransi lagi buat apa pun itu. 

kami berharap MUI itu tegas tidak mengkotakan hukum seperti wacana diatas. jika haram berarti semuanya haram, tidak perlu lagi ada pemisahan seperti itu, 

Rokok memang sesuatu yang tidak dijumpai pada jaman Rasulallah Shallallahu Alaihi wa Sallam, akan tetapi agama islam telah menurunkan nash-nash yang universal, semua hal yang membahayakan diri, mencelakakan orang lain dan menghambur-hamburkan harta adalah hal yang haram.  

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : 

 
“ (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka {574}. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. 
(Q.S AL A'RAAF ayat 157) ” 

Bukankah rokok termasuk barang yang buruk, berbahaya dan berbau tidak enak? 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : 

 
“ Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
(Q.S Al Baqarah ayat 195) ” 

Merokok dapat menyebabkan orang terkena berbagai penyakit berbahaya, yang artinya menjatuhkan diri kedalam kebinasaan. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : 

 
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
(Q.S An Nisaa ayat 29) ” 

Merokok jelas merupakan usaha untuk bunuh diri secara perlahan-lahan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : 

 
“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. 
(Q.S Al Isra 27) ” 

Telah jelas bahwa merokok merupakan perbuatan boros dan menghambur-hamburkan uang.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang makanan penduduk neraka:

 

“ Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. ” 

Demikian pula dengan rokok, tidak menggemukan dan tidak pula menghilangkan lapar.

Dan banyak hadits-hadits yang berkaitan dengan masalah ini.

Sabda Rasulallah Shallallahu Alaihi wa Sallam : 

“ Sesungguhnya Alloh membenci tiga perkara untuk kalian, (yakni) berita yang tidak jelas, menghambur-hamburkan harta dan banyak bertanya
(HR. Bukhari dan Muslim) ” 

Merokok termasuk membuang harta.

Sabda Rasulallah Shallallahu Alaihi wa Sallam : 

“Setiap dosa (umatku) dimaafkan (akan diampuni) kecuali orang yang terang-terangan berbuat dosa.
(HR. Bukhari dan Muslim) ” 

Para perokok melakukannya dengan terang-terangan tanpa rasa malu dan bahkan mereka sering mengajak orang untuk merokok.

Sabda Rasulallah Shallallahu Alaihi wa Sallam :

“ Barangsiapa beriman kepada Alloh dan hari akhir maka janganlah ia mengganggu tetangganya. ” 

Selasa, 20 Januari 2009

Mu’tamar Iblis dan anak buahnya (Syaiton dan Jin Kafir)

Ditulis pada Oktober 30, 2007 oleh Abu Ja'far Al Atsary 

Dalam pembukaannya konferensi tsb dikatakannya: “Kita tidak dapat melarang kaum muslim ke Mesjid, Kita tidak dapat melarang mereka membaca Al-Qur’an dan mencari kebenaran, bahkan kita tidak dapat melarang mereka mendekatkan diri dengan tuhan kita Allah SWT dan pembawa risalahNya Muhammad, pada saat mereka melakukan hubungan dengan Allah SWT, maka kekuatan kita akan lumpuh.” 

“Oleh sebab itu, biarkanlah mereka pergi ke Masjid; biarkan mereka tetap melakukan kesukaan mereka, tetapi curi waktu mereka, sehingga mereka tidak lagi punya waktu untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT”. 

“Alihkan perhatian mereka dari usaha meningkatkan kedekatannya kepada Allah SWT dan awasi terus kegiatannya sepanjang hari!” 

“Inilah yang akan kita lakukan,” kata iblis . 

Terjadi kegaduhan.., kemudian.. 

“Bagaimana kami melakukannya?” tanya para hadirin yaitu Syaitan, dan jin Kafir. 

Iblis tertawa.. kemudian memberikan “pelajaran” bagi anak buahnya.. 

“Sibukkan mereka dengan hal-hal yang tidak penting dalam kehidupan mereka, dan ciptakan tipudaya untuk menyibukkan fikiran mereka,” jawab sang iblis . 

“Rayu mereka agar suka BELANJA, BELANJA DAN BELANJA SERTA BERHUTANG, BERHUTANG DAN BERHUTANG”. 

“Bujuk para istri untuk bekerja diluar rumah sepanjang hari dan para suami bekerja 6 sampai 7 hari dalam seminggu, 10 - 12 jam seminggu, sehingga mereka merasa bahwa hidup ini sangat kosong. Jangan biarkan mereka menghabiskan waktu bersama anak-anak mereka. Jika keluarga mereka mulai tidak harmonis, maka mereka akan merasa bahwa rumah bukanlah tempat mereka melepaskan lelah sepulang dari bekerja. Dorong terus cara berfikir seperti itu sehingga mereka tidak merasa ada ketenangan dirumah.” 

Kemudian Iblis pun melanjutkan… dan anak buahnyapun mendengar dengan penuh perhatian. 

“Pikat mereka untuk membunyikan radio atau kaset selama mereka berkendaraan. Dorong mereka untuk menyetel TV, VCD, CD dan PC dirumah sepanjang hari. Bunyikan musik terus menerus disemua restoran maupun toko2 didunia ini. Tanamkan tipu daya bahwa ada musik yang islami seperti
“Dang-Dut Islami” ataupun “Nada disertai Dakwah” Hal ini akan mempengaruhi fikiran mereka dan merusak hubungan mereka dengan Allah dan RasulNya bahkan sesama mereka” 

“Penuhi meja-meja rumah mereka dengan majalah-majalah dan tabloid. Cekoki mereka dengan berbagai berita dan gosip selama 24 jam sehari. Serang mereka dengan berbagai iklan-iklan dijalanan. Banjiri kotak surat mereka dengan informasi tak berguna, katalog-katalog, undian-undian, tawaran-tawaran dari
berbagai macam iklan.” 

“Muat gambaran wanita yang cantik itu adalah yang langsing dan berkulit mulus dimajalah dan TV, untuk menggiring para suami berfikir bahwa PENAMPILAN itu menjadi unsur terpenting, sehingga membuat para suami tidak tertarik lagi pada istri-istri mereka dan buatlah para istri menjadi sangat
letih pada malam hari, buatlah mereka sering sakit kepala. Jika para istri tidak memberikan cinta yang diinginkan sang suami, maka akan mulai mencari diluaran”. 

“Hal inilah yang akan mempercepat retaknya sebuah keluarga” 

“Terbitkan buku-buku cerita untuk mengalihkan kesempatan mereka untuk mengajarkan anak-anak mereka akan makna shalat. Sibukkan mereka sehingga tidak lagi punya waktu untuk mengkaji bagaimana Allah SWT menciptakan alam semesta. Arahkan mereka ketempat-tempat hiburan, fitness, pertandingan-pertandingan, konser musik dan bioskop.” 

“Buatlah mereka menjadi SIBUK, SIBUK DAN SIBUK.” 

Salah satu Jin Kafir menginterupsi pidato Iblis tadi, Jin Kafir berkata : “Wahai Tuanku… Bagaimana bila mereka berjumpa dengan orang -orang yang shaleh yang mewariskan ilmu dari para nabi dan mereka mengambil ilmu dari orang-orang shaleh tersebut??!!” Sela Jin Kafir. 

Mendapatkan pertanyaan seperti ini, Iblis terdiam cukup lama.. hingga
membuat resah anak buahnya. Tetapi kemudian… 

“Perhatikan, jika mereka jumpa dengan orang shaleh, bisikkan gosip-gosip dan percakapan tidak berarti, sehingga percakapan mereka tidak berdampak apa-apa. Tumbuhkan rasa benci di dalam hati mereka kepada Ulama Ahlul Hadits, karena bila mereka telah mempercayai ulama ahlul hadits, tipu daya kita akan menjadi sia-sia”. 

“Isi kehidupan mereka dengan keindahan-keindahan semu yang akan membuat mereka tidak punya waktu untuk mengkaji kebesaran Allah SWT dengan mendatangi majelis-majelis yang mengajarkan betapa pentingnya ilmu sebelum berkata dan beramal.” 

“Dan dengan segera mereka akan merasa bahwa keberhasilan, kebaikan/kesehatan keluarga adalah merupakan hasil usahanya yang kuat (bukan atas izin Allah SWT).” 

“PASTI BERHASIL, PASTI BERHASIL.” 

“INI ADALAH RENCANA YANG BAGUS.” 

Iblis sangat bersemangat dengan pidato yang dia sampaikan kepada anak buahnya tadi.. dan Iblispun mendapatkan TEPUK TANGAN meriah dari anak buahnya. Iblis, syaitan dan jin Kafir kemudian pergi dengan penuh semangat
melakukan tugas, yaitu 

“MEMBUAT MUSLIM MENJADI LEBIH SIBUK, LEBIH KALANG KABUT, DAN SENANG
HURA-HURA”. 

“Dan hanya menyisakan sedikit saja waktu buat Allah SWT sang Pencipta.” 

“Tidak lagi punya waktu untuk bersilaturahim dan saling mengingatkan akan Allah SWT dan RasulNya.