Kamis, 18 Desember 2008

Yoga dan Infoteiment

Yoga dan infoteiment sekarang lagi rame di bicarakan orang itu karena ada wacana bahwa yoga dan infotaiment itu di haramkan,

sebenarnya bukan dari gerak yoga atau senamnya itu yang di maksudkan dalam wacana di atas tapi lebih dari sisi lebih dalam, dalam yoga ketika kita melakukannya baik itu secara perorangan ataupun kelompok didalamnya terdapat cara-cara yang dilakukan yaitu dengan mengucapkan mantra-mantra dalam bahasa sansekerta yang notabene itu adalah ajaran dari agama hindu, sebenarnya dari sisi inilah yang di larang bukan sisi senamnya, itu dikhawatirkan akan membuat seseorang menjadi syirik kepada Allah Swt, sebenarnya tidak lebih dari sisi tauhid  yang di khawatirkan oleh para ulama, jadi kita jangan hanya mengira bahwa himbauan itu tidak dasarnya, kita harus lebih cermat melihat sesuatu itu lebih jauh kedalam, apakah itu memang bertentangan dengan aqidah kita sebagai muslim, bukankan sudah jelas dalam Alquran bahwa " Lakum dinnukum waliadin"  untukmu agamamu dan untukku agamaku,

sudah jelas bukan, nah ditambah lagi dengan cara berpakaian dan cara geraknya yang meliuk-liuk dilihat oleh yang bukan muhrimnya sudah jelas itu haram dan termasuk dalam dosa besar karena mempertontonkan aurat kepada yang bukan haknya. yoga lebih dari sekedar kebugaran dan ketenangan pikiran karena elemen agama Hindu yang melekat di dalamnya. semua kembali kepada pribadi masing-masing karena semua akan kita pertanggung jawabkan nanti pada saatnya 

Oleh kerana itu, umat Islam hendaklak patuh dan tunduk. Sebagaimana firman Allah :. Dan sesiapa yang menentang (ajaran) Rasulullah sesudah terang nyata kepadanya kebenaran pertunjuk (yang dibawanya), dan dia pula mengikut jalan yang lain dari jalan orang-orang yang beriman, Kami akan memberikannya kuasa untuk melakukan (kesesatan) yang dipilihnya, dan (pada hari akhirat kelak) kami akan memasukkannya ke dalam neraka jahanam; dan neraka jahanam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali. (An-Nisa’:115) .


kemudian infotaimen juga dilarang, 

kita juga harus melihat lebih jauh kedalam, jujur saja dari semua infotaiment hampir 100% semuanya hanya berisi sesuatu yang membeberkan aib dari orang lain, padahal sudah jelas dalam islam ketika kita membongkar aib (membicarakan/mendengarkan) kita sama saja memakan bangkai dari saudara kita sendiri" karena jelas termasuk dalam kategori Ghibah

Allah s.w.t telah berfirman di dalam surah Al-Hujuraat ayat 12, 

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari sangkaan (supaya kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) kerana sesungguhnya sebahagian dari sangkaan itu adalah dosa; dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang; dan janganlah setengah kamu mengumpat setengahnya yang lain. Adakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? (Jika demikian keadaan mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh itu, patuhilah larangan-larangan yang tersebut) dan bertaqwalah kamu kepada Allah; sesungguhnya Allah Penerima taubat, lagi Maha mengasihani. ”

nah ketika kita mau melihat segala permasalahan yang ada coba kita kembalikan kepada Alquran dan Sunnah jang hanya menilai sesuatu  itu dari sudut pandang kita saj, kerena sesungguhnya manusia itu hidup dalam segala keterbatasan

Berkata Imam Nawawi r.a.: Ketahuilah! Sesungguhnya mengumpat ada juga yang dibenarkan kerana tujuan yang benar lagi disyariatkan yang tidak boleh dihasilkan melainkan dengan mengumpat. Ia terdapat pada enam sebab.

1- Pengaduan penganiayaan.

Maka harus bagi orang yang dizalimi untuk mengadukan kezaliman yang dikenakan keatasnya kepada Sultan atau hakim atau sebagainya daripada orang-orang yang berkuasa untuk menyekat kezaliman tadi. Contohnya dia berkata: Si pulan ini telah menzalimiku dengan begini-begini.

2 - Meminta pertolongan untuk menegur kemungkaran dan menarik si pelaku maksiat kepada kebenaran.

Maka harus bagi seseorang menceritakan kepada orang yang diharapnya mampu untuk menghilangkan kemungkaran itu dengan katanya sebagai contoh : Si pulan itu telah buat sekian-sekian, maka kamu laranglah dia. Dan tujuannya menceritakan keburukan itu adalah untuk menghilangkan kemungkaran itu. Tetapi jika tujuannya bukan untuk itu (bahkan untuk memburuk-burukkanny a) maka ia adalah haram.

3 - Bertanya hukum atau cara penyelesaian.

Maka harus baginya berkata bagi orang yang ditanyainya itu (sebagai contoh): Ayahku atau abangku atau suamiku atau si pulan telah menzalimiku dengan begini-begini. Adakah haknya berbuat demikian? Dan apakah caranya untuk aku selesaikan masalah ini, atau apakah caranya untuk aku dapatkan hak aku, atau apakah caranya untuk aku sekat kezaliman ini atau sebagainya? Semua ini adalah harus kerana hajat tadi. Tetapi yang lebih baik ialah dengan berkata: Apakah pendapatmu tentang seorang lelaki atau seseorang atau suami (tanpa menyebutkan nama dan menentukan sesiapa) yang berbuat begini-begini? Ini kerana tujuannya untuk bertanya tadi telahpun terhasil sekalipun tidak dinyatakan seseorang yang tertentu. Walau bagaimanapun menyatakan seseorang yang tertentu adalah harus hukumnya 

4 - Mengingatkan muslim yang lain daripada kejahatan atau menasihatinya.

Di sini banyak cabangnya. Antaranya ialah menyatakan kecacatan dan kecelaan yang terdapat pada perawi-perawi hadis atau para saksi. Maka perkara ini adalah harus dengan ijmak kaum muslimin bahkan kekadang menjadi wajib jika perlu.

Antaranya juga ialah bila diminta pandangan untuk berbesan (mencari menantu dan pasangan hidup), bersyarikat, memberikan amanah barang-barang, bergaul, berjiran atau sebagainya. Dan wajib bagi orang yang diminta pandangan itu (memberitahu segalanya dan) tidak menyembunyikan hal keadaannya yang sebenar, bahkan dia perlu memberitahu keburukan-keburukan yang ada pada orang itu dengan niat nasihat. Dan ini banyak yang disalah gunakan. Ini kerana ada yang memberitahu kepada orang lain kerana kedengkiannya dan syaitan pula telah mencampur adukkan dan mengkhayalkan dia bahawa ia adalah nasihat. Maka hendaklah kita berhati-hati dengan perkara ini. 

Dan termasuk dalam bab ini juga ialah seseorang pemimpin yang tidak memimpin dengan baik, samada kerana dia tidak layak atau kerana dia adalah seorang yang fasiq atau seorang yang cuai atau sebagianya. Maka wajib diberitahukan kepada orang atasannya untuk memecatnya dan menggantikannya dengan orang yang lebih sesuai atau supaya orang atasan itu mengetahui keadaannya dan memberikan tindakan yang sewajarnya dan tidak tertipu dengan tindak tanduknya. Juga supaya dia (orang atasan) memberikan dorongan kepada pemimpin itu supaya lebih istiqamah atau akan ditukar (digantikan dengan orang lain).


5 - Jika dia seorang yang jelas meunujukkan kefasiqannya atau bid¡Ã‡ahnya.

Contohnya orang yang menunjuk-nunjuk bahawa dia meminum arak atau orang yang terang-terang merampas harta orang ramai, memungut cukai (duit pau dan sebagainya), mengenakan cukai secara zalim atau mengetuai perkara-perkara kejahatan. Maka harus disebutkan kejahatan-kejahatan yang dilakukannya secara terang-terangan itu. Tetapi haram menyebut lain-lain keaiban yang ada padanya melainkan jika ia juga diharuskan dengan sebab-sebab lain yang sebutkan ini.

6 - Untuk dikenali

Apabila seseorang yang sudah masyhur dengan gelaran seperti (si pulan) yang tempang, yang tuli, yang buta, yang boleh atau sebagainya, maka harus disebutkan pengenalan mereka tadi. Tetapi haram jika disebutnya dengan niat untuk mencelanya. Dan jika boleh mengenalinya dengan pengenalan lain yang lebih elok, maka itulah yang lebih baik.

wallahualam

dari situ semoga kita dapat mengambil sisi baik dan buruknya dan dapat membedakan mana yang haq dan bathil

Amin

0 komentar:

Posting Komentar

Makasih atas kunjungannya